Taliwang (Suara NTB) – Banjir yang melanda kota Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat merendam ribuan rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mendata, total ada 7.556 rumah terdampak banjir yang terjadi dalam 2 hari terakhir sejak Senin, 10 Februari itu.
Masih mengacu data BPBD, banjir di Kecamatan Taliwang melanda 7 Kelurahan dan 1 Desa. Adapun rumah warga paling banyak terdampak berada di Kelurahan Kuang sebanyak 1.610 rumah, Sampir 1.308 rumah dan di kelurahan Bugis sebanyak 1.515 unit. Sementara di wilayah kelurahan lain dan di desa Tamekan jumlah rumah terdampak dibawah seribu unit.
Puncak banjir Taliwang sendiri terjadi pada, hari Selasa lalu. Hingga sore hari sekitar 70 persen wilayah kota tendam air yang meluap dari sungai Taliwang. Memasuki malam hari, air kemudian berangsur turun dan di pagi hari, Rabu, 12 Februari 2025, sebagian besar rumah warga dan jalanan dalam kota mulai mengering.
Pantauan media ini, wilayah yang masih terdapat genangan air terjadi di sebagian wilayah Kelurahan Menala, Bugis dan Telaga Bertong. Dan untuk ruas jalan, jalan lintas Taliwang-Jereweh di Kelurahan Telaga Bertong masih terlihat genangan air hingga sore hari.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) ex officio Kepala BPBD KSB, Mulyadi mengatakan, hari ini warga kota yang terdampak banjir banyak yang melakukan pembersihan rumah secara mandiri. Disamping kemudian pemerintah mengerahkan upaya penanganan pasca banjir. “Kondisi warga sudah berangsur normal,” katanya kepada wartawan.
Penanganan oleh pemerintah kata Mulyadi dilaksanakan secara menyeluruh. OPD teknis masing-masing telah langsung bergerak membantu warga terdampak. “Di bawah koordinasi BPBD semua bergerak. Dikes ngurus kesehatan warga, Disos salurkan makanan, bantuan air bersih dan banyak juga bantuan dari pihak lain sudah masuk ke kami,” paparnya.
Salah satu bantuan yang telah disalurkan Pemda KSB terhadap warga korban banjir adalah logistik. Mulyadi menyebut, sejak Selasa kemarin ribuan bungkus makanan siap santap telah disalurkan. Termasuk juga paket sembako dan air bersih.
“Bantuan nasi bungkuas ada juga dari sumbangan pihak ketiga. Nah kemarin ada PT AMMAN juga, mereka langsung menyalurkan ke warga,” sebutnya.
“Dan kegiatan ini (penyaluran nasi bungkus) akan tetap dilakukan setiap hari sampai masa tanggap darurat berakhir dan bila diperlukan akan dilakukan perpanjangan,” sambung kepala BKPSDM KSB ini.
Mengenai jumlah kerugian banjir kali ini, Mulyadi menyebut sementara masih dilakukan pendataan. Dan ia menyatakan, pemerintah juga masih terus melaksanakan pemetaan lapangan guna mengetahui apa saja yang diperlukan dalam masa-masa tanggap darurat pasca banjir tersebut.
Selanjutnya ditanya mengenai potensi terjadinya banjir susulan mengingat potensi hujan dihulu masih tinggi? Mulyadi mengatakan, ketinggian air sungai Taliwang saat ini sudah berangsur surut. Namun demikian ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca buruk sampai dengan saat ini belum bisa diperkirakan kapan akan berakhir. “Ketinggian air di dua bendungan (Bintang Bano dan Tiu Suntuk berangsur normal. Tapi kita lihat cuaca masih terus hujan sehingga kami minta warga agar tetap waspada,” pintanya. (bug)