spot_img
Minggu, Februari 23, 2025
spot_img
BerandaHEADLINERSUD NTB akan Merelokasi Rumah Singgah ke Tempat yang Lebih Representatif

RSUD NTB akan Merelokasi Rumah Singgah ke Tempat yang Lebih Representatif

Mataram (Suara NTB) – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB buka suara perihal penggusuran rumah singgah RSUP NTB yang menyebabkan keributan akhir-akhir ini. Menurut Direktur RSUD NTB, dr.H. Lalu Herman Mahaputra, penggusuran dilakukan karena pihak RSUD berencana merelokasi rumah singgah ke lokasi yang lebih mudah diakses.

Penertiban di rumah singgah bahwasanya kita ingin merelokasi rumah singgah yang ada ke tempat yang lebih representatif. Dari situ nanti akan lebih mudah akses kontrol berobat pasien-pasien di rumah singgah bilamana nanti ibadah, ujarnya, Sabtu, 22 Februari 2025.

Dikatakan, penggusuran rumah singgah RSUD NTB ini mendapat perhatian langsung dari Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal yang turut merasa prihatin dan meminta pihak RSUD untuk menampung segala biaya pasien selama pembangunan rumah singgah.

Sebelum ke sini saya zoom dengan Pak Gubernur dan Wagub. Pak Gubernur prihatin dengan kejadian tersebut. Pak Gubernur juga telah memerintahkan RSUD menanggung biaya, katanya.
Menurutnya, rumah singgah saat ini terlalu sempit, hanya bisa menampung 10 pasien. Sehingga pasien dan keluarga kurang leluasa untuk melakukan aktivitas. Oleh karenanya, direlokasi dan akan dibuatkan tempat singgah yang lebih layak dengan menyediakan tempat mencuci, masak, dan sebagainya.

Perihal penggusuran yang menarik perhatian publik, Direktur RSUD NTB yang akrab disapa dr. Jack ini mengatakan, pihaknya kerap kali melakukan sosialisasi. Bahkan, dikatakan, penghuni rumah singgah menyetujui rencana relokasi tersebut.

Prinsipnya, awalnya mereka sudah setuju. Bahkan kita merelokasi ke tempat yang lebih baik. Dalam arti lebih mudah dan dekat akses pengobatan, ujar dr. Jack.

Rumah singgah yang kemarin, kata Herman kurang refresentatif sebab cukup jauh dari tempat ibadah dan pusat pengobatan. Juga bangunan tersebut dinilai cukup sempit. Sehingga, direncanakan untuk relokasi ke tempat yang lebih luas, dekat dengan tempat

.
Melihat kondisi saat ini dan kami memiliki tanah di belakang seluas 50 are hibah dari Pemkot Mataram, kami ingin membangun di sana. Karena tempatnya lebih luas dan representatif. Lebih dekat dengan akses ke poli dan masjid. Kami ingin tempat itu lebih representatif dari sekarang, jelasnya.

Sementara itu, menyikapi adanya pemberitaan RSUD NTB menyewa preman untuk menggusur rumah singgah, dr. Jack membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa itu hanyalah tukang. Pertama, saya atas nama direktur pelayan masyarakat. Untuk apa kita menyewa preman. Mungkin yang dimaksud itu, kan kami ini memberikan pihak ketiga untuk membangun rumah singgah di belakang. Mereka tentunya tukang, ucapnya.

Kendati mengatakan itu tukang, dr. Jack tidak menyangkal bahwa RSUD NTB juga menurunkan security, namun tidak untuk menakuti pasien yang ada dalam rumah singgah. Melainkan untuk membantu memindahkan barang-barang untuk proses pembangunan rumah singgah RSUD tersebut.

Pembangunan ini, dikatakan sekaligus untuk menertibkan pasien dan keluarga pasien yang berasal dari luar Lombok untuk bisa registrasi dan terdata dalam jumlah pasien yang menginap di rumah singgah. Makanya ke depan kami ingin tertibkan. Jadi, semua penghuni teregistrasi. Siapa pasien dan keluarganya. Supaya teregistrasi. Kalau sekarang kita belum mendata. Tapi itu perbaikan ke depan, imbuhnya.

Dokter Jack mengatakan bahwa akan dilakukan pula pembenahan di lingkup RSUD NTB. Untuk menata dan mendata pasien yang berada di rumah singgah dengan berkoordinasi dengan dokter yang bertanggung jawab menangani pasien. Termasuk dengan menentukan siapa saja yang bisa mendampingi pasien. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO