Selong (Suara NTB) – Proyek upland pengembangan bawang putih diperpanjang tahun 2025. Dari target 811 hektare, tersisa sekitar 132 ha lagi. Masa perpanjangan satu tahun ke depan ini akan difokuskan pada pengembangan benih dan hanya dipusatkan di Sembalun. Upland merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif, mulai dari pengembangan on-farm sampai off-farm.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Lotim, Lalu Fathul Kasturi, Rabu, 5 Maret 2025, menjelaskan, pengembangan bawang putih di dataran tinggi Sembalun dilakukan di lima desa, Sembalun, Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung, Timba Gading dan Sajang.
Pada tahun sebelumnya penanaman bawang putih ini dilakukan di tiga kecamatan di sembilan desa. Kecamatan Suela tiga desa, Wanasaba 1 desa dan Sembalun lima desa. “Kalau tahun ini hanya Kecamatan Sembalun saja,” imbuhnya.
Pengembangan di tiga kecamatan tahun sebelumnya ini karena penanaman juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. “Tahun sebelumnya tak saja benih, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi,” terangnya.
Penanaman mulai akan dilakukan pada awal bulan Maret ini. Semua sarana produksi sudah mulai didistribusikan mulai dari benih, pupuk kompos dan mulsa.
Dalam proses pengadaan benih tetap melibatkan penangkar di sekitar Sembalun. Disebut, dari tujuh penangkar yang ada yang masih aktif empat penangkar.
Adapun varietas benih yang dikembangkan masih fokus juga pada lokal. Yakni benih Sangga Sembalun. Masyakarat petani penerima manfaat tinggal menanam dan memelihara. Jumlah petani dilibatkan dari 34 kelompok. Satu kelompok rata rata 9 sampai 10 orang
Mengenai harga bawang putih saat ini dinilai masih cukup bagus. Harga benih saja Rp 54 per kilogram .
“Harga termasuh masih tinggi, harga panen saja Rp 10 ribu dan ini sudah cukup bagus bagi petani,” urainya. (rus)