Yuni Azizah *)
“Alam raya adalah sekolahku dan semua orang adalah guruku” adalah ungkapan yang pernah dilontarkan oleh Ki Hajar Dewantara yang bermakna bahwa setiap tempat dan orang dapat menjadi sumber belajar. Penjelasan ungkapan ini mendorong semangat untuk terus belajar dan membangun pendidikan. Prinsip ini mengajarkan bahwa peluang untuk belajar ada di mana-mana, kapan saja dan dari siapa saja.
Artinya, pendidikan dapat dilakukan di manapun, kapanpun, dan oleh siapapun. Ki Hajar Dewantara menekankan peran sekolah sebagai lembaga formal yang terencana. Sekolah memiliki fungsi dalam mempersiapkan anak sebagai anggota masyarakat yang berpengetahuan, berketerampilan, dan mampu menghadapi serta menyelesaikan masalah.
Di era pendidikan modern, kolaborasi antara guru, siswa dan lingkungan sekolah menjadi kunci penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif. Dengan bekerja sama, berbagi ide, metode, dan sumber daya yang ada pada gilirannya dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
Kolaborasi antar sesama guru juga penting. Kolaborasi tidak hanya mencakup berbagi materi pembelajaran, tetapi juga mencakup diskusi tentang strategi pengajaran, pemecahan masalah bersama, dan dukungan emosional. Dalam lingkungan kolaboratif, guru dapat belajar dari pengalaman satu sama lain, mengembangkan keterampilan baru, dan menemukan cara-cara inovatif untuk mengatasi tantangan dalam pendidikan.
Kolaborasi antar guru dapat membuka peluang untuk berbagi dan mengembangkan ide-ide kreatif. Misalnya, guru dapat merancang proyek lintas disiplin yang menggabungkan berbagai mata pelajaran, sehingga siswa dapat melihat keterkaitan antara ilmu pengetahuan yang mereka pelajari. Dengan berbagi pengalaman dan ide, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan menantang bagi siswa.
Ya, kolaborasi antara guru dan siswa sangat penting di era pendidikan modern. Kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, mengembangkan keterampilan sosial, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan.
Hal ini sebangun dengan semangat yang dicanangkan oleh pendekatan pembelajaran mendalam atau apa yang disebut dengan deep learning, yang digagas oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat metacognitive skills, kemampuan para siswa untuk dapat melihat diri sendiri, menjadi subyek otonom yang mengatur dan mengorganisasi proses berpikir secara mandiri.
Pembelajaran mendalam, atau deep learning, telah menjadi salah satu cabang teknologi yang paling menarik perhatian di era modern. Teknologi ini menggunakan jaringan saraf tiruan yang kompleks untuk menganalisis data besar dan memberikan prediksi yang luar biasa akurat. Dalam artikel sederhana ini, saya mencoba mengeksplorasi bagaimana pembelajaran mendalam merevitalisasi dua bidang vital dalam kehidupan manusia; kesehatan dan pendidikan.
- Pembelajaran Mendalam di Dunia Kesehatan
Dalam dunia medis, pembelajaran mendalam telah membuka jalan baru untuk diagnosis yang lebih cepat dan akurat. Salah satu contohnya adalah pendeteksian dini kanker payudara, penyakit yang sering sulit diidentifikasi pada tahap awal. Dengan algoritma seperti Support Vector Machine (SVM), pembelajaran mendalam telah membantu dokter memproses data pasien dengan efisiensi tinggi, mengurangi kemungkinan kesalahan diagnosis, dan meningkatkan peluang penyembuhan pasien (Chazar & Erawan, 2020; Malik, 2019).
Deep learning telah menjadi fokus utama dalam revolusi teknologi kesehatan, menawarkan peluang besar untuk transformasi dalam diagnosis, pengobatan, dan manajemen penyakit.
Selain itu, deep learning memungkinkan personalisasi perawatan kesehatan dengan memanfaatkan data genomik dan riwayat medis pasien untuk merancang terapi yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Namun, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah masalah interpretabilitas, di mana prediksi yang dihasilkan oleh model deep learning sulit dipahami oleh praktisi medis. Selain itu, masalah privasi dan keamanan data juga menjadi perhatian utama dalam penggunaan data medis yang sensitif.
Arah masa depan deep learning dalam kesehatan mengarah pada integrasi yang lebih luas dengan teknologi lain seperti Internet of Things (IoT) dan big data untuk meningkatkan pengumpulan dan analisis data secara real-time. Pengembangan model yang lebih terperinci dan interpretatif juga akan menjadi fokus, sehingga praktisi medis dapat memahami dan percaya pada hasil yang dihasilkan oleh algoritma deep learning.
Dengan memperhatikan tantangan tersebut, penggunaan deep learning dalam bidang kesehatan dapat membawa dampak yang signifikan dalam meningkatkan diagnosis dini, pengobatan yang tepat, dan manajemen penyakit yang lebih efektif, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.
- Pembelajaran Mendalam dalam Pendidikan
Di bidang pendidikan, pembelajaran mendalam menghadirkan pendekatan baru yang lebih personal. Dengan memanfaatkan kemampuan analitik dari machine learning, institusi pendidikan kini dapat memahami gaya belajar siswa secara individu. Teknologi ini memungkinkan penyesuaian materi ajar berdasarkan kebutuhan unik setiap siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan (Rahmadani, 2023; Krishna, 2021).
Selain itu, pembelajaran mendalam juga digunakan untuk memprediksi kinerja siswa. Dengan analisis data, pendidik dapat mengenali potensi masalah lebih awal dan merancang intervensi yang tepat waktu untuk membantu siswa meraih hasil belajar yang lebih baik (Krishna, 2021).
Namun, seperti di sektor kesehatan, ada kendala dalam penerapan teknologi ini. Dibutuhkan data siswa yang aman dan berkualitas tinggi, serta transparansi dalam sistem untuk memastikan penggunaannya dapat diterima oleh semua pihak.
Akhirnya kita semua berharap, deep learning dapat diimplementasikan dengan baik di bidang kesehatan maupun pendidikan, sehingga berdampak nyata bagi peningkatan kemampuan tenaga medis dan kecakapan siswa di Indonesia.
*) Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia