spot_img
Jumat, Desember 27, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMURTMMD 121 di Lombok Timur, Hemat, Cepat dan Tepat Membangun Kebutuhan Rakyat

TMMD 121 di Lombok Timur, Hemat, Cepat dan Tepat Membangun Kebutuhan Rakyat

Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa atau disingkat TMMD kembali digelar di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). TMMD kali ini menjadi yang ke 121. Dua desa yang menjadi lokasi, yakni Desa Kesik Kecamatan Masbagik dan Desa Loyok Kecamatan Sikur.

TMMD yang dulu dikenal dengan istilah ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia-red) Masuk Desa (AMD) ini ternyata menjadi program yang sangat dinantikan oleh desa. Pola pelaksanaannya sejauh ini telah terbukti bisa melakukan banyak perubahan di desa. Utamanya dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur fisik yang notabenenya menjadi kebutuhan mendasar rakyat.

Hal ini dirasakan sendiri oleh dua desa sasaran program TMMD tahun ini. Loyok dan Kesik merasakan betul manfaat besar setelah hadirnya pasukan loreng dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1615 Lombok Timur. Kegiatan yang resmi dibuka di lapangan Sikur pada hari Rabu, 23 Juli 2024 lalu itu justru diinginkan tetap ada terus dan berkelanjutan setiap tahunnya.

Seperti diharapkan Kepala Desa Kesik Kecamatan Masbagik, Muhammad Kadri saat diwawancara Suara NTB, Kamis, 25 Juli 2024. TMMD dinilai merupakan sebuah terobosan inovatif dari TNI AD karena bisa menghadirkan kegiatan pembangunan yang hemat, cepat dan tepat menjawab persoalan rakyat.

TMMD ini dikatakan juga sebagai salah satu cara mengakselerasi capaian rencana pembangunan. Pasalnya, jika tidak ada cara-cara inovatif dan akseleratif maka banyak sekali persoalan fasilitas kebutuhan rakyat tidak bisa dijawab. Desa Kesik sendiri, terlihat aktivitas pembangunan fisik yang dilakukan tentara ini cukup besar. Hitungan dananya dengan standar desa, maka butuh lebih dari Rp2 miliar.

Penjabat Bupati Lombok Timur, H. Muhammad Juaini Taofik saat diwawancara media pada pembukaan lalu menuturkan Kodim 1615 Lotim hanya diberikan Rp1,5 miliar untuk dua desa guna membiayai seluruh kegiatan TMMD ke-121 di Kesik dan Loyok ini.

Penjabat Bupati sendiri mengakui besarnya penghematan anggaran dalam kegiatan pembangunan fisik di dua desa sasaran TMMD. Hemat anggaran ini cukup besar hingga Rp800 juta. Di mana, ketika dihitung berdasaran Standar Harga Kabupaten (SHK), sebenarnya jumlah dana yang dibutuhkan Rp2,3 miliar.

Kades Kesik menambahkan, kalau menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), maka dalam satu tahun anggaran tidaklah cukup untuk mengerjakan semua kegiatan dalam TMMD. Karena itu, atas nama masyarakat Kesik, Kades ini menyambut riang gembira kehadiran TNI dalam TMMD.

Desa Kesik hanya memiliki APBDes Rp1,8 mliar pertahun. Ukuran pekerjaan fisik saja yang digelar dalam TMMD tidaklah mungkin bisa dibiayai dari APBDes. Untuk itulah, hadirnya TMMD ini dianggap mampu menjawab hasrat membangun desa. Bisa mempercepat capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Kesik.

Kegiatan manunggal TNI dengan rakyat diketahui hanya satu bulan. Waktu yang sangat cepat sekali dalam menyelesaikan masalah desa yang sejatinya butuhkan waktu bertahun-tahun baru akan bisa tersentuh.

Apa yang dibangun anggota TNI ini sangat tepat dan sesuai dengan kebutuhan dasar masyarakat Kesik. Salah satunya adalah pemasangan talud saluran irigasi tersier sepanjang 1.057 meter. Ditambah lagi dengan hasil pengembangan secara swadaya 100 meter talud, sumur bor dengan kedalaman 80 meter, bantuan Taman Pendidikan Quran (TPQ), pembuatan fasiltas Mandi Cuci Kakus (MCK), musholla, rumah tidak layak huni 2 unit. “Kami masyarakat desa Kesik ini bersyukur dan berterima kasih kepada Kodim 1615 Lotim dan Pemda Lotim yang telah menjadikan Kesik sebagai lokasi TMMD,” sebutnya.

Khusus pembangunan saluran irigasi tersier dinilai akan langsung memberikan dampak besar bagi produksi pangan. Irigasi lahan pertanian selama ini menjadi persoalan utama yang belum pernah  bisa disentuh oleh desa alasan keterbatasan fiskal. TNI AD ini dirasakan hadir benar-benar menjadi solusi bagi kegelisahan petani.

Untuk itu, sangat diharapkan Kadri, TMMD di Kesik tidak satu kali. Tapi bisa berlanjut tahun 2025 mendatang. Antusiasme masyarakat cukup tinggi menyambut TNI dan hasil dari pembangunan saluran  irigasi ini akan mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Hal ini dimohonkan bisa jadi pertimbangan bagi TNI dan Pemda Lotim untuk memilih kembali Kesik. “Biar diteruskan karena masih banyak sekali saluran yang belum tersentuh,” asanya.

Luas wilayah Desa Kesih ini mencapai 650 hektare dan dihuni sekitar 12.500 jiwa penduduk. Dari keseluruhan data luas wilayah tersebut, hanya 80 hektare merupakan kawasan permukiman. Selebihnya merupakan lahan pertanian irigasi teknis. Kondisi saluran tersier kurang memadai ini selama ini telah menjadi  pehambat peningkatan hasil produksi lahan pertanian.

Sekiranya, seluruh saluran yang ada di Kesik ini dibangunkan semua maka dari Desa Kesik bisa lebih mudah mewujudkan ketahanan pangan. “Pemasangan saluran irigasi itu sendiri telah menjadi angin segar bagi petani sehingga bisa mempermudah petani dalam mengolah lahan pertanian,” tutupnya.

Manfaat besar yang dirasakan Kesik dirasakan juga oleh Desa Loyok Kecamatan Sikur. Pelaksana tugas Kepala Desa Loyok, Samuel Khair ini menyebutkan program TMMD ini juga membuat masyarakat Loyok senang dan gembira.

Sama dengan Kesik, Loyok hanya memiliki Dana Desa (DD) sebesar Rp1,8 miliar setahun anggaran pembangunan desa. Melihat kegiatan pembangunan berupa perbaikan satu unit RTLH, saluran irigasi 500 meter, dua unit sumur bor, pembukaan jalan 700 meter, perbaikan bangunan TPQ dan lainnya.

Akumulasi dari biaya jelas sangat besar. Sumur bor saja bisa habiskan biaya Rp 50 juta ke atas. Kemudian irigasi bisa tembus Rp 500 juta taksiran biayanya. Ketika dihitung keseluruhan dengan standar biaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa Loyok, dibutuhkan biaya Rp 800 juta sampai dengan Rp 1 miliar. Mengingat jumlah APBDes Loyok, tidaklah mungkin melakukan kegiatan pembangunan seperti yang dilakukan dalam TMMD.

Program pembangunan fisik dan non fisik yang dijalankan dalam TMMD ini jelas sangat hemat, cepat dan tepat. Hanya dalam kurun waktu dua bulan dengan kegiatan pra TMMD, semua kegiatan harus rampung. Kehadiran TMMD di Loyok sangat membantu desa dalam mengatasi sejumlah persoalan yang selama ini memang belum tersentuh.

Selain irigasi yang sudah pasti sangat dinanti petani untuk tingkatkan produksi, hadirnya sumur bor juga benar-benar sangat disyukuri. Sebanyak 450 Kepala Keluarga (KK) di Loyok yang selama ini mengalami krisis air bersih akan tersenyum. Air bersih sebagai kebutuhan dasar warga akan mengalir setiap hari.

Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti, Brigadir Jenderal TNI Agus Bhakti, S.IP., M.IP., M.Han menegaskan, TMMD pada intinya adalah kemanunggalan TNI untuk masyarakat. Semua anggota yang diterjunkan melaksanakan tugas harus tuntas dan tepat waktu.

Dalam pembangunan sarana fisik yang dilakukan dalam kegiatan TMMD ini diakui bisa efisiensi anggaran. Kata Danrem, efisiensi itu terjadi karena terbangun sinergi antara semua pihak dalam kegiatan TMMD. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Pemerintah Desa.  “Efisiensi terjadi karena sinergi,” kata Danrem.

Semenetara, Komandan Distrik Militer (Kodim) 1615 Lotim, Letkol Inf. Bayu Sigit Dwi Untoro menerangkan kegiatan TMMD ke 121 di Lotm ini masih fokus pada penyediaan infrastruktur dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini sesuai dengan permintaan dari masyarakat sendiri. Dengan menghadirkan 150 personel Kodim 1615 Lotim ini, kegiatan TMMD ini diharapkan bisa mengurangi beban dalam mengatasi kesulitan masyarakat. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO