Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram memastikan tidak ada gejolak perihal harga beras. Kondisinya relatif normal sehingga masyarakat diingatkan tidak panik
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi kemarin mengatakan, isu di tingkat nasional memang harga beras mengalami kenaikan. Akan tetapi, di Kota Mataram tidak ada gejolak harga untuk beras atau masih normal. “Kondisinya masih stabil,” kata Nida.
Pihaknya juga turun mengecek ketersediaan stok dan harga di pasar tradisional dan retail modern. Nida mengaku sedang menyiapkan skenario untuk mengantisipasi gejolak harga pangan seperti menggelar pasar rakyat, operasi pasar dan lain sebagainya.
Saat ini sambungnya, petani di beberapa daerah telah panen sehingga stok beras terpenuhi dan tidak ada gejolak apapun. “Pemantauan kita sementara tidak ada kenaikan atau harga stabil,” ujarnya. Masyarakat diminta tidak terjebak dengan isu atau informasi yang belum pasti, sehingga menimbulkan kepanikan yang dapat mengganggu stabilisasi harga.
Yani, pengunjung di pasar Abian Tubuh mengaku, sempat khawatir dengan informasi kenaikan harga beras. Setelah mengecek harga di pasar ternyata masih normal dibandingkan sebelum dan pasca lebaran.
Ia mengaku, jarang membeli beras eceran melainkan membeli sekarung untuk kebutuhan sebulan. “Saya biasa sekarang yang takaran 25 kilo. Sekali-kali daripada beli eceran nanti lebih mahal,” katanya. Harga sekarung beras premium dengan takaran 25 kilogram Rp305.000. Artinya, perkilogram harganya Rp12.200.
Kendati demikian, ia meminta pemerintah tetap mengantisipasi potensi gejolak harga pangan menjelang perayaan maulid. Pasalnya, kebutuhan pokok terutama ayam, cabai, dan komoditi lainnya akan melonjak drastis. (cem)