spot_img
Minggu, Desember 15, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIPengelola Desa Wisata Usahakan Kenyamanan Jadi Prioritas 

Pengelola Desa Wisata Usahakan Kenyamanan Jadi Prioritas 

Memberikan kenyamanan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara menjadi salah satu tujuan dari pengelola desa wisata di NTB. Tidak hanya bagi wisatawan, fasilitas umum, seperti tempat beribadah juga menjadi salah satu prioritas.

Desa Wisata Bonjeruk, misalnya. Melakukan empat kegiatan usaha yang saat ini sedang berjalan yaitu dari segi kuliner, paket wisata (tur wisata), home stay dan usaha UMKM.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bonjeruk, Usman mengungkapkan, untuk wisata kuliner pihaknya memberikan kenyamanan berupa tempat parkir yang lebih memadai. Termasuk menyiapkan, tempat-tempat yang nyaman untuk disinggahi wisatawan, seperti bertambahnya gazebo, pembuatan musala, dan aula-aula untuk meeting serta taman-taman yang ditambahkan untuk kenyamanan pengunjung.

Ia menambahkan, di salah satu lokasi seperti “Pawon 21” pengelola wisata mengupayakan memberikan kenyamanan kepada anak-anak berupa ayunan, membuat kolam ikan koi untuk kenyaman anak-anak yang turut berwisata ke Desa Bonjeruk.

Kedua, untuk paket tur wisata, pengelola menyiapkan jalur-jalur walking atau tur tracking yang nyaman untuk dilalui wisatawan. ”Untuk tamu jangan sampai masuk becek atau tempat-tempat yang tidak nyaman. Kita upayakan supaya jalur tracking-nya itu nyaman untuk dilalui,” ungkapnya.

Kemudian ketiga, terdapat homestay yang saat ini sudah jalan lima kamar dan diupayakan fasilitasnya terus bertambah seperti adanya wi fi di beberapa homestay, area parkir yang lebih memadai dan ada balkoni. Untuk yang keempat, ada usaha UMKM untuk jajan-jajan tradisional.

‘’Ke depannya akan ditambahkan counter untuk ekoprint, dan juga outlet-outlet yang mudah dijangkau. Serta ke depannya diupayakan ada galeri besar untuk mempermudah menjangkau seluruh produk di Desa Wisata Bonjeruk,’’ ujarnya pekan kemarin.

Ia menyebutkan di dua tahun terakhir, peningkatan pengunjung cukup signifikan yaitu pada 2023-2024 hampir 30 hingga 40 persen per tahun. Rata-rata jumlah pengunjung yang datang dikategorikan sebagai dua kategori, yaitu wisatawan lokal yang memang datang hanya untuk melakukan short visit atau datang untuk makan kemudian pulang. Per harinya mencapai sekitar 300 kunjungan per harinya. Kemudian wisatawan yang melakukan paket wisata atau tur dari wisatawan domestik yang dibawa pihak travel.

“Itu jumlahnya rata-rata 3-4 kali kedatangan per minggu. Dengan jumlah rata-rata di angka 10 jadi ada yang grup ada juga yang couple,” sebutnya.

Ia menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah kunjungan yaitu, kerja sam tim media yang semakin gencar melakukan promosi. Serta wisata kuliner yang mendapatkan perhatian luar biasa dari masyarakat baik Lombok maupun luar daerah, bahkan sampai ke Jakarta.

“Banyak juga yang datang langsung pesan kuliner di Bonjeruk. Beberapa pejabat terkenal seperti Rocky Gerung, Influencer seperti Ria Ricis, Arofah, dan anaknya Anis Baswedan itu merupakan influencer yang luar biasa. Kesimpulannya sih promosinya gencar dan hadirnya beberapa influencer atau publik figur,” ungkap Usman.

Dengan bertambahnya peningkatan kunjungan wisatawan, ia mengakui bahwa jumlah sampah di beberapa tempat juga semakin meningkat, sehingga pihaknya menekankan TPS3R Bonjeruk untuk meningkatkan kapasitasnya.

Sementara terkait area parkir parkir umum masih kekurangan lahan, sehingga pengelola wisatawan mulai memberdayakan rumah-rumah warga menjadi tempat parkir, bahkan di warung bambu sudah mulai menyewa lahan milik warga.

“Namun tentunya kan ini tidak cepat kita lakukan untuk bisa menyewa orang itu tidak mudah, jadi kita berkendala juga dengan parkir,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisata, seluruh warga bonjeruk lebih aktif, lebih melihat potensi, dan lebih banyak yang mendukung, serta lebih banyak yang bergerak. Kemudian pemerintah Desa dan Kabupaten Lombok Tengah untuk tidak hanya menggencar pajak saja sedangkan sentuhan anggaran masih terbilang sedikit. Tidak hanya itu, ia berharap pihak pemerintah Provinsi NTB lebih memfokuskan kualitas desa wisata bukan hanya kuantitasnya.

Ia mengakui, peningkatan kapasitas Pokdarwis sangat didukung oleh pemerintah desa mau pun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yaitu  berupa pendampingan selama lima kali dalam satu tahun secara berkelanjutan.

“Kita perlu perbanyak lagi tentunya dengan skill-skill digital marketing, desainer, dan itu tentunya kita butuh juga dari pihak lain tidak hanya dari Kementerian Pariwisata dan Dispar, juga bisa mencakup dari dinas terkait yang lainnya,” pungkasnya. (ulf)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO