Giri Menang (Suara NTB) – Bupati Lombok Barat (Lobar), Lalu Ahmad Zaini menyatakan siap untuk memecat oknum pejabat yang terbukti melakukan praktik pungli saat mengangkat honorer Lobar yang saat ini terancam dirumahkan.
Bupati mengatakan bahwa jika oknum pejabat tersebut terbukti melakukan pelanggaran berat dengan meminta uang kepada para honorer Lobar yang diangkat, maka ia tidak segan-segan akan mengambil tindakan berupa pemberhentian. “Berani saya pecat kalau sudah lengkap datanya dan terbukti. Ya sesuai dengan beban yang dilakukan, kalau itu kategori berat kan bisa langsung pemberhentian,” tegasnya, belum lama ini.
Bupati menyatakan bahwa tindakan tersebut diambil, karena ia ingin menciptakan praktik pemerintahan di Kabupaten Lobar yang lebih bersih dan transparan tanpa ada iming-iming pungli atau suap. “Tidak ada lagi upaya bayar membayar sekarang,” tegas Ketua DPW PAN NTB tersebut.
Namun mengaku sampai saat ini belum mendapat laporan resmi, terkait adanya laporan praktik pungli yang dilakukan oleh oknum pejabat di Lobar. Ia berjanji akan mengusut tuntas praktik tersebut karena sudah merugikan para honorer Lobar. “Nanti saya akan lihat dulu, saya belum dapat laporannya. Nanti akan diverifikasi oleh Inspektorat, dan jika terbukti maka kita akan tindak,” jelasnya.
Bupati menambahkan bahwa keputusan merumahkan honorer non database Badan Kepegawaian Negara (BKN) adalah langkah yang harus diambil karena kondisi yang tidak memungkinkan. Ia menjamin jika para honorer tersebut memiliki potensi, maka akan diprioritaskan untuk diterima pada periode pendaftaran berikutnya.
“Kalau umpama mereka ikut tes lagi nanti, anggaplah nilainya di posisi ketiga. Ya kita prioritaskan dia yang lulus,” ujarnya.
Sebelumnya, Sejumlah honorer di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lobar diduga dimintai uang saat baru masuk menjadi pegawai. Honorer tersebut kini bakal dirumahkan.(her)
