PUNCAK musim penghujan yang diperkirakan berlangsung pada Desember 2025 hingga awal 2026, Pemerintah Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, memperkuat langkah mitigasi bencana. Upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi tim Satgas Siaga Bencana tingkat kelurahan, kecamatan, hingga Kota Mataram, sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Lurah Karang Taliwang, Lalu Halid Wisnu Jati, mengatakan pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terhadap intensitas hujan yang mulai meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini mendorong pemerintah kelurahan melakukan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalisasi risiko yang mungkin timbul.
“Sesuai arahan Pak Wali, kami di kelurahan mengoptimalkan upaya antisipasi dini menghadapi musim hujan,” ujarnya saat ditemui, Selasa, 2 Desember 2025.
Sebagai ujung tombak pelayanan pemerintah kota, kelurahan berperan melakukan deteksi dini, menyebarkan imbauan, serta memberikan informasi aktual kepada masyarakat mengenai potensi bencana. Halid menegaskan bahwa koordinasi cepat dan penyampaian informasi kepada warga menjadi prioritas, mengingat sebagian wilayah Karang Taliwang memiliki risiko genangan hingga banjir.
“Pemerintah kelurahan harus hadir di tengah masyarakat. Informasi yang cepat dan tepat sangat membantu warga dalam mengambil langkah aman,” tegasnya.
Halid juga memastikan kondisi warga yang tinggal di hunian sementara (huntara) di Lingkungan Karang Jero tetap aman dan terkendali. Wilayah tersebut terpantau cukup rentan terhadap cuaca ekstrem, sehingga menjadi titik fokus pemantauan.
“Huntara sampai saat ini masih aman, dan kami melakukan peninjauan rutin bersama kepala lingkungan setiap kali terjadi hujan deras,” katanya.
Selain memantau huntara, petugas juga meningkatkan patroli lingkungan untuk memastikan tidak ada saluran air yang tersumbat serta memantau titik-titik yang sebelumnya pernah dilaporkan rawan genangan.
Lebih lanjut, pihaknya telah menyelesaikan pemetaan wilayah-wilayah berpotensi bencana, terutama daerah yang dekat dengan aliran Sungai Ancar. Lingkungan Karang Jero dan sekitarnya disebut sebagai salah satu kawasan yang paling perlu diwaspadai.
Pemetaan ini diharapkan menjadi dasar bagi pemerintah setempat untuk menentukan lokasi penempatan personel satgas, peralatan evakuasi, serta jalur penyelamatan warga jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan, kelurahan terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram. Koordinasi ini mencakup penyediaan peralatan pendukung, penentuan posko evakuasi, serta monitoring kondisi cuaca harian.
“Kami juga sudah menyiapkan alat evakuasi seperti pompa penyedot air untuk mengatasi genangan jika sewaktu-waktu diperlukan,” pungkas Halid. (pan)

