Selong (Suara NTB) – Pasangan H. Rumaksi Sjamsuddin dengan Amrul Jihadi bubar sebagai baka calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim). Paket yang diperkenalkan dengan nama Ramah yang merupakan akronim perpaduan nama dari Rumaksi-Amrul Jihadi ini dalam survei disebut rendah. Selama ini, hasil survei pasangan ini tidak mampu beranjak naik.
Hal ini diakui H. Rumaksi Sjamsuddin aat dikonfirmasi via telepon. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasionalis Demokrat (NasDem) NTB sekaligus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) NasDem Lotim ini tidak menampik fakta tingkat elektabilitas paket Ramah ini kalah dari kandidat lain.
“Rendahnya hasil survei itu memang jadi faktor paling utama,” sebut Rumaksi yang sekarang tengah berjuang di Jakarta menemui Dewan Pimpinan Pusat (DPP) guna melakukan lobi-lobi politik.
Disampaikan, berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga pada bulan Juni 2024, selisih antar kandidat cukup jauh. Disebutkan sesuai hasil survei top of mind ada H. Haerul Warisin yang mendapat 7,7 persen, Rumaksi 6,4 persen, Sukisman Azmy 5,0 persen. Kandidat lain berada di bawah tiga digit.
Dari hasil survei itu dianalisis sendiri oleh Amrul Jihadi bersama tim dan sesuai juga arahan dari Bupati Lotim dua periode H. M. Sukiman Azmy agar Bang Mack dan Among ini diganti, sehingga final saat ini Rumaksi memilih H. Ahmad Sukisman Azmy, adik kandung dari H. Sukiman yang saat ini menjadi anggota DPD RI. Paket Ramah ini pun tetap digunakan Rumaksi-Ahmad Sukisman.”Kita tetap maju terus,” terangnya.
Ditanya soal mitra koalisi, H. Rumaksi berkeyakinan tetap akan dapat dukungan dari Partai Demokrat. “Saya sudah ketemu dengan pimpinan dasi Partai Demokrat,” tuturnya.
Koalisi NasDem dengan Partai Demokrat diyakinkan tetap berlanjut. NasDem dan Demokrat ini saja masing-masing sudah 5 kursi, sehingga sudah pasti 10 kursi ditambah satu partai lagi, sehingga saat ini diklaim sudah mengantongi 15 kursi.
Terpisah Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Lotim, Amrul Jihadi saat dikonfirmasi mengakui bersama H. Rumaksi sudah sepakat berubah formasi. Katanya, akibat dari pandangan politik kubu Nasdem yang berbeda dengan Demokrat.
Nasdem menggunakan posisi hasil survei awal. Demokrat hargai pilihan Nasdem dan realistis karena posisi hasil survei melalui berada di urutan ketiga dari tiga pasangan bakal calon. Tiga bakal pasangan tersebut adalah H. Iron-Edwin, H. M. Syamsul Luthfi-H.Abdul Wahid dan H. Rumaksi-Amrul Jihadi
Menurut Demokrat, survei adalah sarana perbaikan. Survei yang digunakan menjadi dasar pertimbangan untuk menentukan arah politik.
Soal koalisi sejauh ini belum ada komunikasi kembali apakah kembali nyambung atau tidak. Demokrat sejauh ini belum memutuskan asah dukungannya kemana. Apakah tetap bersama H Rumaksi atau akan mendukung bakal pasangan lain atau rusak itu masih menunggu perintah dari DPP.
Mengutip kata Ketua Umum DPP PDIP , Megawati Sukarnoputri, ketika berada dalam satu partai, maka menjadi petugas partai. Sebagai petugas, dirinya juga masih menunggu apa keputusan selanjutnya dari DPP. Intinya saat ini, Demokrat belum memiliki keputusan final kemana akan diarahkan dukungannya pada bakal pasangan pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. (rus)