Taliwang (Suara NTB) – Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, H. W. Musyafirin mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan menuju area proyek pertambangan Batu Hijau. Menurut dia, akses jalan ke lokasi pertambangan itu perlu perhatian khusus dari pemerintah.
“Tambang punya kontribusi besar pada kita (NTB dan khususnya NTB). Tapi kita (pemerintah) yang kemudian masih kurang perhatian. Contoh saja jalan ke sana belum memadai,” kata bupati di sela pidato sambutannya saat membuka acara Musrenbang RKPD Tahun 2025, Jumat (7/3).
Ia mengatakan, kondisi jalan menuju proyek tambang Batu Hijau cukup mengkhawatirkan. Banyak terjadi kecelakaan, karena pada beberapa bagian ruasnya tidak aman untuk dilalui. “Ditanjakan Pola Mata itu kerap terjadi kecelakaan. Itu tidak saja membahayakan masyarakat tapi juga mengganggu aktivitas tambang Batu Hijau karena itu jadi akses satu-satunya kesana,” cetusnya.
Bagi bupati, untuk mendukung kegiatan pertambangan Batu Hijau salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah memperbaiki jalan tersebut. Dan ia menyatakan, dirinya sudah punya rencana ke depan jika memungkinkan akan membangun jalan jalur dua untuk memudahkan mobilisasi. “Kalau bisa kita akan buat jalan jalur dua tembus dari bandara Kiantar sampai Maluk sana,” sebutnya.
Bandara Kiantar menjadi kata bupati harus dikoneksikan dengan akses jalan yang sangat representatif menuju tambang Batu Hijau. “Kenapa kita harus hubungkan bandara dengan lokasi tambang karena bandara menjadi salah satu penunjang kelancaran operasional seluruh perusahaan yang ada di sana. Termasuk kalau smelter nanti mulai beroperasi,” imbuh orang nomor satu di KSB itu. (bug)