PEMERINTAH Kota Mataram memutuskan pawai takbiran digelar di enam kecamatan. Kafilah tidak dibatasi agar semangat syiar agama bisa lebih meluas.
Camat Selaparang, Mulya Hidayat dikonfirmasi pada Kamis 21 Maret 2024. menjelaskan, pelaksanaan pawai takbiran di Kota Mataram, konsepnya sama seperti tahun 2023. Pawai takbiran bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia dan Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia digelar di kecamatan.
Pengalaman Ramadhan tahun lalu, Kecamatan Selaparang mengambil start di sebelah selatan Taman Sangkareang. “Konsepnya seperti perayaan tahun lalu,” kata Mulya.
Delegasi kafilah yang ikut pada pawai takbiran tidak dibatasi. Tujuannya agar syiar agama tersebar luas. Akan tetapi, dibatasi jenis musik yang dimainkan dari masing-masing kafilah. Artinya, musik yang diputar harus memiliki keterkaitan dengan nuansa idul fitri bukan lagu atau musik di luar itu. “Malam takbiran tetapi remixnya berlebihan. Nanti itu yang kita atur,” pungkasnya.
Perihal rute kafilah kata mantan Lurah Monjok Barat itu, akan diatur kembali. Pasalnya, di persimpangan Kamboja terjadi penumpukan akibat jalan tidak terlalu besar. Sementara, rute lainnya tidak ada permasalahan.
Untuk teknis dan persiapan pelaksanaan pawai takbiran akan dibahas bersama kelurahan. “Selesai ini akan saya rapatkan lagi dengan kelurahan,” ucapnya.
Selama pelaksanaan pawai takbiran, kafilah dilarang membunyikan petasan dan kembang api. Di samping itu, peserta tidak membawa anak kecil karena dalam kondisi ramai terlalu bising dikhawatirkan akan mengganggu peserta maupun penonton. Jika terpaksa harus melibatkan anak-anak tetap dalam pengawasan orang dewasa. (cem)