PEMERINTAH Kecamatan Selaparang telah mengevaluasi pelaksanaan pawai takbiran. Secara umum berjalan kondusif dan kafilah mengikuti ketentuan lomba berdasarkan kesepakatan bersama panitia.
Camat Selaparang, Mulya Hidayat menjelaskan, pelaksanaan pawai takbiran tahun 1445 hijriah sebenarnya hasil evaluasi dari tahun sebelumnya. Dari evaluasi itu, pihaknya mengubah sedikit jalur dari sebelumnya di Perempatan Kamboja. Dari hasil evaluasi Pemkot Mataram bersama Polresta Mataram bahwa persimpangan Kamboja itu, pertemuan antara kafilah Kecamatan Mataram dan Selaparang. “Jadi hasil evaluasi kita tidak lagi menggunakan Persimpangan Kamboja,” jelasnya.
Perayaan pawai takbiran ditunjuk panitia pengawas di lapangan. Pihaknya bekerjasama dengan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) Mataram dan Karang Taruna Kecamatan Selaparamg, untuk membantu pengawasan. Pelibatan mitra pemerintah ini, berjalan dengan baik, karena diberikan kewenangan untuk mengatur. “Alhamdulillah, dengan komunikasi yang baik berjalan semua,” ujarnya.
Dari pelaksanaan kegiatan berjalan kondusif. Tamu undangan dari unsur forum komunikasi pimpinan daerah diminta datang sebelum shalat magrib. Tujuannya adalah agar tidak terjebak macet akibat kepadatan kendaraan. Tetapi konsekuensinya adalah kafilah belum kumpul.
Di satu sisi, sebagian kafilah juga menunggu sidak isbat dari Kementerian Agama Republik Indonesia baru menuju lokasi acara. “Memang sempat molor sampai 20 menit,” sebut Mulya.
Ia bersyukur kafilah mengikuti arahan yang disepakati bersama panitia. Ketentuan disampaikan Sat. Pol PP, Dinas Perhubungan, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berjalan dengan baik. Artinya, larangan seperti membunyikan petasan dan lain sebagainya nihil.
Adapun pemenang lomba pawai takbiran yakni, kafilah dari Lingkungan Oloh Kelurahan Monjok Barat. (cem)