Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sumbawa menggandeng, pegiat media sosial (medsos) aktivis organisasi kepemudaan dan mahasiswa, serta wartawan dalam menciptakan Pemilu damai tanpa hoaks.
“Media Sosial dan media massa memiliki peranan penting dalam dunia digitalisasi saat ini terutama dalam mensiarkan seluruh program pengawasan yang berada di Bawaslu,” kata Ketua Bawaslu Sumbawa, Arnan Jurami saat membuka kegiatan sosialisasi dengan tema Membumikan Nilai-nilai Pengawasan melalui Media Sosial, Kamis 18 April 2024.
Tentu kehadiran para pegiat media sosial dan media masa diharapkan bisa membantu Bawaslu dalam mensiarkan program pengawasan. Karena masyarakat tidak akan pernah kerja Bawaslu jika tidak disiarkan melalui media sosial dan media masa. “Karena kita anggap peran media sangat penting, sehingga kita hadirkan ketua PWI Sumbawa Zainuddin dan Sekretaris Dinas Kominfotik Sumbawa Jufri, selaku pemateri di kegiatan sosialisasi ini,” ucapnya.
Tentu pekerjaan selanjutnya setelah Pilpres dan Pileg lanjut Arnan yaitu Pilkada Sumbawa, sehingga peran aktif dalam mendukung pengawasan partisipatif sangat diharapkan. “Kita sudah mulai memasuki tahapan Pilkada setelah kemarin Pilpres dan Pileg. Sehingga kami berharap sahabat bisa menjadi mitra kami dalam menangkal informasi hoaks,” ucapnya.
Apalagi jelang Pilkada, maka isu syara melalui informasi hoaks akan sangat riskan terjadi. Untuk itu, pihaknya berharap kepada semua pihak agar tetap menjaga Sumbawa ini tetap aman dan kondusif melalui berita yang baik. “Sekarang sudah banyak platform media sosial (Facebook, Twitter, tik tok dan Instagram) sehingga informasi hoaks akan banyak bermunculan,” jelasnya.
Ke depan katanya, pengawas partisipatif yang melek teknologi terutama aktif di media sosial sangat dibutuhkan partisipasinya demi menjaga kondusifitas daerah terutama kaitannya dengan informasi hoaks. “Partisipasi dari sahabat semua sangat berarti bagi kami dalam mensiarkan kegiatan pengawasan yang berada di Bawaslu,” tutupnya. (ils)
