Taliwang (Suara NTB) – Dinas Tenaga Kerja dan Transmograsi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat menyatakan, tingkat kepatuhan perusahaan dalam membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawannya pada momen hari raya Idul Fitri lalu sangat baik.
“Hasil evaluasi secara umum dapat kami sampaikan bahwa perusahaan semuanya patuh dengan kewajibannya (THR) itu,” kata Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans KSB, Apriadi, Jumat 19 April 2024.
Kepatuhan perusahaan itu tidak lepas kemudian dari andil Disnakertrans KSB. Apriadi menyebut, dua pekan jelang pelaksanaan hari raya Idul Fitri lalu pihaknya intens berkoordinasi dengan seluruh perusahaan. Koordinasi itu dalam rangka untuk memastikan tiap perusahaan telah menyiapkan segala sesuatu mengenai penunaian kewajibannya tersebut. “Koordinasi pertama mereka menyampaikan sedang berproses, maka kami ingatkan soal batas waktu pembayaran jangan sampai lewat lebaran,” paparnya.
Ditanya apakah ada perusahaan yang kemudian menunda pembayaran THR terhadap karyawannya? Apriadi mengatakan, ada satu perusahaan. Namun demikian penundaan itu telah dibicarakan dan disepakati sebelumnya antara perusahaan bersangkutan dan para karyawannya. “Jadi tidak ada masalah. Yang penting bahwa perusahaan berkomitmen tetap membayar dan karyawan setuju atas kebijakan itu,” katanya.
Selanjutnya ia menyampaikan, kepatuhan terhadap setiap kewajiban atas para karyawan harus menjadi komitmen perusahaan yang beroperasi di KSB. “Disnakertrans KSB khususnya bidang hubungan induatrial akan akan mengawal dan menjembatani perusahaan dan karyawan agar hak dan kewajiban antar keduanya saling terpenuhi,” tegasnya Boy sapaan akrab Apriadi.
Pada bagian lain, disinggung mengenai video yang beredar terkait adanya aksi mogok di lokasi pembangunan smelter. Apriadi pun menanggapinya bahwa hal itu tidak benar. Ia menyatakan, saat video aksi mogok itu viral di media sosial baru-baru ini, pihaknya langsung melakukan turun lapangan melakukan penelusuran. Namun dari penelusurannya itu, ia tidak menemukan satu bukti pun adanya aksi tersebut.
“Kami bisa bilang itu hoax ya. Kami sudah telusuri kok, ke lapangan langsung, bahkan. Dan tidak ada kejadian seperti di video itu,” tandasnya. (bug)