Praya (Suara NTB) – Puluhan warga perwakilan enam desa yang ada di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng), Rabu (24/4) mengelar hearing dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Warga ditemui langsung Ketua Komisi III DPRD Loteng Muhalip serta Ketua Komisi IV DPRD Loteng L. Sunting Mentas. Pada kesempatan itu warga menagih janji Pemkab Loteng, untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan kabupaten yang rusak.
Tidak hanya itu, warga juga meminta dibangunkan puskesmas rawat inap di enam desa di Kecamatan Pujut yang hingga kini belum juga dibangun oleh pemerintah daerah, seperti di Desa Tanak Awu, Desa Ketara, Desa Pengembur, Desa Kerame Jati, Desa Tumpak serta Desa Prabu. Mengingat, keberadaan fasilitas berupa puskesmas rawat inap tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Adapun untuk ruas jalan, warga menuntut perbaikan ruas jalan Pengembur-Mawun, Desa Tumpak. Kemudian ruas jalan Bonder-Panda Indah serta ruas jalan Buncot Desa Pengembur – Kerame Jati.
Menurut warga, apa yang menjadi tuntutan tersebut sebenarnya bukan hal baru. Bahkan, beberapa tahun yang lalu, Pemkab Loteng sudah menjanjikan pembangunan puskesmas serta perbaikan ruas-ruas jalan tersebut. Bahkan terkait pembangunan puskesmas rawat inap di Desa Pengembur, sudah sampai tahap penyiapan lahan.
Begitu juga untuk perbaikan ruas jalan Pengembur-Mawun, Desa Tumpak sudah sampai tahap pengukuran panjang serta lebar badan jalan. “Tapi nyatanya sampai sekarang janji-janji tersebut tidak juga direalisasikan oleh Pemkab Loteng,” ujar Hendra, perwakilan warga.
Warga pun mengancam bakal golput alias tidak akan menggunakan hak pilihnya di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Loteng November mendatang. Jika tuntutan tersebut tidak segera direalisasikan. “Buat apa kami memilih, kalau kami justru tidak diperhatikan oleh pemerintah daerah. Jangan hanya saat pilkada kami dicari. Tapi saat butuh perhatian pemerintah justru terkesan diabaikan. Jadi lebih baik golput saja,” tegas Supardi Yusuf, perwakilan warga lainnya yang juga pengurus Yayasan Insan Peduli Umat NTB.
Khusus jalannya misalnya, semuanya berstatus jalan kabupaten. Bahkan jalan pariwisata yang menuju destinasi wisata di wilayah Loteng bagian selatan. Jadi sudah sepantasnya, warga meminta perhatian agar ruas-ruas jalan tersebut diperbaiki. “Tuntutan warga segera realisasikan apa yang menjadi aspirasi warga. Itu semua demi kepentingan masyarakat dan daerah juga,” tandasnya.
Menanggapi aspirasi warga tersebut Ketua Komisi III DPRD Loteng Muhalip, menegaskan pada prinsipnya pemerintah daerah tidak pernah membeda-beda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Semua mendapat porsi perhatian yang sama. Soal kemudian ada ruas jalan yang belum diperbaiki, itu semata-mata karena keterbatasan anggaran daerah.
“Tapi kami berkomitmen menyampaikan apa yang menjadi aspirasi warga. Supaya bisa diprioritaskan dimasa yang akan datang oleh pemerintah daerah. Karena apa yang diminta atau dituntut oleh warga tersebut juga menyangkut kepentingan orang banyak,” terang Ketua DPC Partai Gerindra Loteng ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Loteng L. Sunting Mentas. Ketersediaan fasilitas berupa puskesmas ke depan juga harus diperbanyak. Hal ini sebagai upaya mendekatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah, sehingga pada akhirnya mampu mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di daerah ini.
“Untuk ruas jalan Pengembur-Mawun, sedang kita upayakan agar mendapat pembiayaan dari pemerintah pusat. Mengingat, kebutuhan anggaran cukup besar. Dalam hal ini dukungan dari masyarakat juga sangat dibutuhkan supaya usaha pemerintah daerah ini bisa membuahkan hasil,” jawab Kabid. Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng Massadri Zulkarnain, menanggapi tuntutan warga.
Sedangkan terkait pembangunan puskemas rawat inap, Kabid. Kesmas Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng Dr. H. Nasrullah, menegaskan kalau untuk saat ini belum ada rencana pembangunan puskesmas baru. Pihaknya masih fokus untuk menuntaskan perbaikan puskesmas yang sudah ada sebelumnya. Mengingat, dari 29 puskesmas yang ada saat ini ada beberapa diantaranya butuh rehab secara total. (kir)