Selong (Suara NTB) – Desa Sakra, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) pada tahun 2016 lalu pernah menjadi juara I tingkat nasional dalam pengelolaan perpustakaan desa. Saat ini, desa terus berusaha mempertahankan diri eksistensi perpustakaan hingga berencana membuat perpustakaan keliling guna memudahkan masyarakat lebih dekat dengan literasi.
Menjawab Suara NTB, Rabu 24 april 2024 Penjabat (Pj)Kepala Desa Sakra, Zainul Arifin, menegaskan, perpustakaan mereka masih berada dalam kondisi eksis, bahkan semakin berkembang karena tetap mendapat dukungan anggaran dari pemerintah desa, khususnya untuk pengadaan buku.
Seiring dengan perkembangan dunia teknologi, beberapa waktu lalu, salah satu langkah penting yang diambil Desa Sakra adalah kemitraan dengan sejumlah untuk menciptakan kampung digital. Melalui program ini, warga diajarkan untuk membuka lapak secara online, memanfaatkan komputer dan jaringan internet yang telah disiapkan. Bahkan, beberapa ibu rumah tangga telah berhasil menjual produk mereka secara online melalui platform media sosial masing masing.
Sakra memang dikenal karena banyak kegiatan unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di antaranya menghasilkan temerodok dan apon-apon. Temerodok dan apon-apon ini pun sudah mulai terjual secara daring.
Seiring dengan itu, desa juga perkaya jumlah koleksi. Pada tahun lalu, anggaran telah dialokasikan untuk penambahan koleksi buku, yang kemudian disebarkan ke berbagai perpustakaan dusun. Kerjasama dengan PAUD juga dilakukan untuk pengadaan almari, bahkan telah dimodifikasi untuk perpustakaan keliling, yang akan segera diluncurkan.
Dengan koleksi buku yang lengkap, Perpustakaan Desa Sakra berharap dapat menjadi sumber pengetahuan dan inspirasi bagi pengembangan UMKM dan pendidikan anak-anak. Melalui upaya ini, diharapkan para ibu rumah tangga dapat meningkatkan potensi ekonomi mereka dan mempelajari tata cara mengembangkan bisnis secara efektif.
Desa Sakra membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat dan kerjasama yang baik, perpustakaan dapat tetap menjadi pusat pembelajaran dan inovasi, bahkan di era digital seperti sekarang ini.
Hasil dari upaya yang sudah dilakukan bersama pengurus perpustakaan, Susiana, Baiq Rita Hayati dan Baiq Fatimah selama tiga tahun terakhir berturut-turut Perpustakaan Desa Sakra ini tetap dapat penghargaan. Di antaranya, menjadi perpustakaan yang memberikan layanan digital terbaik oleh Perpustakaan Nasional.
Penuturan Susiana, sehari perpustakaan desa Sakra ini tak pernah sepi dari pengunjung. Tidak saja kalangan ibu-ibu, anak-anak dan pelajar juga kerap mengunjungi perpustakaan desa yang sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas komputer ini. (rus)