Selong (Suara NTB) – Jumlah Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mencapai 1.381.682 peserta. Sudah mencapai target Universal Health Coverage (UHC) 2023, 95 persen dan mengejar target 98 persen 2024. Hanya saja sampai saat ini baru 76 persen yang aktif, sisanya 24 persen tidak aktif.
Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Selong, I Gusti Ngurah Catur Wiguna saat diwawancara, Rabu 24 april 2024 menyebut, masih banyak peserta yang tidak aktif. “Yang aktif itu sebanyak 1.062.846 orang,” sebutnya.
BPJS Kesehatan komit meningkatkan kualitas pelayanan bersama seluruh fasilitas kesehatan yang bermitra dengan BPJS. Seluruh pasien diyakinkan akan mendapatkan pelayanan terbaik kepada seluruh pasien, tanpa diskriminasi.
Wiguna menyoroti peserta yang tidak aktif yang sebagian besar dari segmen mandiri. Tidak aktif karena seringkali terlambat pembayaran iuran. Namun, dengan sistem yang telah diterapkan, ketika iuran dibayarkan, kartu BPJS akan langsung aktif kembali.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD DR Raden Soedjono Selong, Dr. Ahmad Bardan Salim, mengungkapkan dari seluruh peserta JKN KIS, hanya 83 persen yang menggunakan JON KIS BPJS Kesehatan saat berobat.
Jumlah yang memanfaatkan JKN KIS ini dinilai cukup baik secara kuantitatif. Menurutnya hal ini menunjukkan salah satu manfaat dari UHC yang telah tercapai di Lotim.
Salim juga menyebutkan langkah-langkah yang telah diambil, seperti penerapan program Pepadu Sakti untuk mengatasi kendala administrasi seperti Adminduk yang bermasalah. Selain itu, RSUD R. Soedjono telah meningkatkan pelayanannya dengan berbagai fasilitas baru, seperti pengadaan alat CT-scan dan cath lab, yang akan dioperasikan oleh dokter spesialis setelah menjalani pelatihan.
Dengan terus ditingkatkannya pelayanan kesehatan di Lotim, diharapkan jumlah peserta BPJS yang aktif akan terus meningkat, serta masyarakat dapat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik dan merata. (rus)