PEMBERANTASAN sarang nyamuk (PSN) serta menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dinilai menjadi kunci untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Di Kelurahan Pagesangan Timur diklaim nihil kasus gigitan nyamuk aedes aegepty.
Lurah Pagesangan Timur, Sumarjan dikonfirmasi pada Senin 27MEI 2024. menerangkan, pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue dilakukan melalui gotong royong secara berkala bekerjasama dengan puskesmas untuk memeriksa jentik-jentik nyamuk di rumah warga. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat melalui masjid dan pura untuk mengaktifkan pemberantasan sarang nyamuk. “Kita juga mengeluarkan surat edaran kepada kepala lingkungan untuk tetap turun dan aktif bersama kader mengontrol jentik nyamuk,” terangnya.
Pihaknya tidak memiliki kendala serius dalam mencegah dan penanganan DBD di wilayahnya. Masyarakat kata Sumarjan, ditekankan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, pemicu munculnya jentik nyamuk seperti genangan, sisa air dalam botol, dan lain sebagainya diminta untuk dibuang atau ditimbun.
Dengan pola pendekatan seperti itu, ia bersyukur tidak ada temuan kasus DBD di wilayahnya. Hal ini perlu ditingkatkan dan diwaspadai bersama oleh masyarakat agar tidak ada korban akibat gigitan nyamuk aedes aegepty. “Alhamdulillah, sampai saat ini, belum ada laporan kasus DBD yang kita terima dari masyarakat atau kepala lingkungan,” klaimnya.
Sumarjan menegaskan, pencegahan dan penanganan DBD tidak bisa sepenuhnya diserahkan ke pemerintah, melainkan perlu pelibatan seluruh stakeholder. Seperti, kepala lingkungan, kader, puskesmas, pengusaha, serta masyarakat.
Selain itu, pola hidup bersih dan sehat serta mengaktifkan gotong royong secara berkala dinilai penting mencegah kembangbiak nyamuk demam berdarah. “Jadi masyarakat harus waspada untuk kegiatan itu. Kalau masyarakat tetap menjaga maka tidak akan terjadi DBD itu,” demikian kata Sumarjan. (cem)
