Mataram (Suara NTB) – DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Pariwisata NTB menggelar kegiatan table top ASITA NTB Travel Mart, di Holiday Resort Senggigi, Selasa (28/5). Kegiatan ini diikuti 125 buyer dalam dan luar negeri.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Agus Gunawan. Ia mengapresiasi kegiatan yang digelar ASITA Pariwisata NTB ini. Kehadiran 125 buyer dari Jawa Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia ini tentu berdampak pada wisata NTB, khususnya Lombok Barat.
“Kita harapkan tidak hanya transaksi yang besar, tapi juga kenangan. Agar tahun depan semakin welcome, pemicunya memang MotoGP salah satunya,” ujarnya.
Saat ini, menurutnya, Senggigi tengah berbenah sebagai destinasi unggulan setelah KEK Mandalika, Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, dan lainnya.
“Di Lombok Barat tidak hanya Senggigi, ada gili-gili di Sekotong, di sana ada 90 Gili, saya sarankan teman-teman buyer, ayo ke Sekotong,” sambungnya.
Selain Sekotong, Lombok Barat juga memiliki wisata culture (budaya, Red) dan wisata alam. Salah satunya, Taman Narmada sebagai bentuk miniatur Gunung Rinjani dengan danau Segara Anak.
“Kita berharap bapak ibu saling bantu, karena ini adalah sinergi. Kita juga akan sama, kita akan promosikan IKN, Sumatera, dan lainnya,” imbuh Agus.
Lebih lanjut, event MotoGP memberikan efek bagus bagi semua, termasuk Senggigi. Hal ini terlihat dari kamar perhotel yang sudah terpesan penuh.
ASITA Pariwisata NTB ini, kata Agus merupakan mitra strategis Pemda Lombok Barat. Untuk menghidupkan kembali pariwisata, khususnya di Senggigi, Pemda tidak bisa sendiri. Namun harus berkolaborasi dengan seluruh asosiasi pelaku industri pariwisata, dan stakeholder lainnya.
“Jadi pariwisata ini bukan milik Pemda atau ASITA, ini adalah milik masyarakat. Semuanya akan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan, kebersihan, dan lainnya,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD ASITA Pariwisata NTB Hery Nurcahyo mengatakan, seluruh buyer terlihat antusias mengikuti kegiatan table top ASITA NTB Travel Mart tersebut. Tercatat sebanyak 35 seller dari berbagai hotel hingga MGPA dihadirkan dalam kegiatan itu.
“Mulai dari Senggigi, Gili Tramena, Kuta Lombok Tengah, dan Kota Mataram hadir memberikan penawaran terbaik mereka,” ujarnya.
Dijelaskannya, kegiatan ASITA NTB Travel Mart digelar selama tiga hari sejak 27-29 Mei. Target transaksinya diawal sebesar Rp10 miliar, sehingga bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah.
Selain sesi table top, para buyer juga diajak mengunjungi Sirkuit Mandalika. Mereka diberi kesempatan merasakan sensasi berkendara di dalam sirkuit tersebut. Ini merupakan bagian dari strategi promosi untuk menjual paket MotoGP yang akan berlangsung dari 27 hingga 31 September 2024.
Selain menikmati sirkuit Mandalika, buyer kegiatan ini juga mengunjungi sejumlah destinasi wisata NTB lainnya. Di dalamnya termasuk desa wisata. Hal ini dilakukan agar bisa menambah nilai pengalaman bagi para buyer yang hadir.
Kami ingin membangun kebersamaan dan memperkuat jaringan bisnis antara hotel-hotel di Lombok dengan para buyer, katanya.
Pihaknya berharap, ASITA NTB Travel Mart ini dapat menjadi langkah awal yang positif dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Lombok. Sekaligus menjadi pendorong ekonomi lokal yang kuat menjelang perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
“Tujuan utama kami adalah membangun sinergi antara para pelaku industri pariwisata lokal dan memperkenalkan mereka kepada pasar internasional melalui MotoGP,” tandasnya. (bul)