spot_img
Minggu, Desember 8, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIKuartal Pertama 2024, Nilai Ekspor Mutiara Mencapai USD 953.989

Kuartal Pertama 2024, Nilai Ekspor Mutiara Mencapai USD 953.989

Mataram (Suara NTB) –Nilai ekspor Mutiara NTB di kuartal pertama tahun 2024 mencapai USD 953.989, dengan rincian pada bulan Januari, nilai ekspor mutiara USD 749.978, di bulan februari senilai USD 73.579, dan pada bulan Maret senilai USD 131.014.
Mutiara NTB menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan, yang mana hasil laut ini di ekspor ke delapan negara diantaranya adalah China, Thailand, Uni Emirate Arab, Hongkong, Jepang, India, Amerika, dan Australia.

Jepang menjadi negara tujuan ekspor mutiara terbanyak dengan nilai total mencapai USD 399.238, disusul oleh China dengan nilai USD 376.175, kemudian ada Hongkong dengan nilai USD 107.940, Thailand dengan nilai USD 53.358, Amerika senilai USD 9.139, Australia dengan nilai USD 6.346, India dengan nilai USD 1.711, dan terakhir ada Uni Emirate Arab dengan nilai USD 80.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP., M.Si Mutiara Sekotong menjadi salah satu produk daerah yang mendunia, namun masyarakat NTB belum bisa menikmati hasil dari budidaya laut tersebut.

“Memang sentra mutiara kita ada di Sekotong, cuma tantangan kita adalah selain kita berbicara tentang ekspor, bahwa mutiara ini juga harus beredar di kita, sebagai bahan baku dari pelaku usaha UMKM, bagaimana caranya pelaku usaha kita mudah mendapatkan mutiara,” katanya.

Ia melanjutkan bahwa meski mutiara ini berasal dari NTB, namun, pelaku usaha lokal perlu keluar daerah untuk mendapatkan mutiara tersebut, sehingga Nelly berharap supaya Dislutkan setempat bisa menggalakan pembudidaya lokal yang mana hasil panen mereka bisa langsung bereda di NTB.

Adapun diketahui bahwa pabrik budidaya mutiara dimiliki oleh asing, sehingga memiliki SOP yang ketat yang mana seluruh hasil panen mutiara langsung di ekspor keluar negeri. “Pabrik itu kan asing ya, jadi SOP nya tepat, ini bukan soal harga, tapi lebih ke tertib niaga,” lanjutnya.

Karena adanya SOP hasil budidaya mutiara langsung di ekspor keluar negeri, Nelly meminta supaya pihak pabrik untuk mengalokasikan sebagian hasil budidaya mutiara ke pengusaha lokal. “Mereka mau mengalokasikan khusus untuk desa Sekotong, yang penting ada surat resmi kepala desa,” tambahnya.

Mengingat hasil laut ini cukup tinggi, Nelly menghimbau kepada Dislutkan Lobar untuk aktif dan sigap dalam melakukan pembinaan kepada pembudidaya mutiara lokal sehingga potensi UKM mutiara kedepannya makin meningkat. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO