ANGGOTA Komisi IV DPRD Kota Mataram, Hj. Istiningsih, S.Ag., mendorong Dinas Pendidikan Kota Mataram untuk menghidupkan kembali kegiatan Porseni (Pekan Olahraga Seni) bagi pelajar di Kota Mataram. ‘’Porseni ini menjadi arena bagi anak-anak kita untuk berprestasi. Kita harapkan di tingkat provinsi juga ada, agar kegiatannya berjenjang. Ini menjadi suatu penyemangat bagi anak-anak kita untuk bisa berprestasi di bidang masing-masing. Kalau yang senangnya seni ya di bidang seni dan seterusnya,’’ ungkapnya di Mataram, baru-baru ini.
Komisi IV, lanjut Isti, berharap supaya Dinas Pendidikan merencanakan Porseni atau kegiatan sejenisnya dapat terwujud di Kota Mataram. ‘’Seru ada kegiatan pelajar di Kota Mataram terkait bagaimana mengasah prestasi anak-anak kita,’’ imbuhnya.
Pada bagian lain, Ketua Fraksi PKS ini mempertanyakan soal kekosongan kepala sekolah di sejumlah sekolah di Kota Mataram. ‘’Untuk saat ini bagaimana kondisinya, baik untuk yang SMP maupun SD,’’ tanyanya.
Isti mendukung langkah yang diambil Dinas Pendidikan Kota Mataram untuk menghapus image sekolah favorit dan sekolah pinggiran. ‘’Tidak ada istilah sekolah pinggiran, sekolah favorit dan sebagainya. Kita ingin seluruh sekolah di Kota Mataram ini menjadi sekolah favorit dari masyarakat kita di Kota Mataram,’’ terangnya.
Oleh karena itu, kata anggota dewan dari daerah pemilihan Ampenan ini, tidak ada salahnya Disdik Kota Mataram mengikuti jejak Disdik Tabanan. ‘’Di sana (Tabanan, red) diisi oleh guru-guru penggerak yang memang sudah terlatih sedemikian rupa dengan ilmunya yang luar biasa. Memang masih muda-muda,’’ katanya.
Disdik Tabanan menghapus image bahwa Kepsek adalah guru-guru yang sudah tua atau senior. Justru, sambung Isti, Disdik Tabanan berinisiatif menempatkan guru penggerak yang masih muda muda. Dengan begitu sekolah menjadi kaya inovasi dan ide-ide cemerlang. ‘’Sehingga, sekolah yang tadinya dianggap sebagai sekolah pinggiran, justru mendapat prestasi yang luar biasa,’’ pungkasnya.
Isti menegaskan, tidak ada sekolah pinggiran. ‘’Tempatnya saja yang di pinggir, tapi kalau prestasi sama. Kalau seperti itu, saya rasa tidak akan ada persoalan zonasi. (fit)
Recent Comments