Mataram (Suara NTB)- Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung Bendungan Tiu Suntuk di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang telah diresmikannya awal Mei 2024 lalu dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan TPID Award yang berlangsung di Istana Negara, Jumat 14 Juni 2024 .
Presiden mengatakan pihaknya menargetkan dalam 10 tahun pemerintahannya bisa terbangun 61 waduk atau bendungan. Namun sampai saat ini yang sudah diresmikan baru 43 bendungan. Air di semua bendungan yang sudah terbangun ini harus diteruskan sampai ke sawah melalui saluran primer dan irigasi sehingga bisa meningkatkan produktifitas pertanian.
“Sehingga bisa meningkatkan produksi. Yang awalnya satu kali panen menjadi tiga kali panen. Ini yang nanti yang akan menjadi inflasi agar tak naik,” kata Presiden saat memberikan arahan.
Jokowi mengatakan, tiga bendungan terakhir yang telah diresmikannya di Indonesia yaitu bendungan Tiu Suntuk di KSB, kemudian Waduk Ameroro di Sulawesi Tenggara, dan Sepaku Semoi di Kaltim. Untuk bendungan yang akan segera rampung pengerjaannya akan diresmikan untuk mempercepat pemanfaatannya.
Presiden menekankan agar urusan pangan harus diberikan atensi yang tinggi. Terlebih organisasi pangan dan pertanian atau FAO menyatakan jika didiamkan kondisi seperti ini, maka di tahun 2050 mendatang, dunia akan mengalami kelaparan. Inilah yang harus diantispasi sejak sekarang.
‘’50 juta petani diperkirakan kekurangan air. Artinya jangan main-main urusan kekeringan dan gelombang panas, larinya natinya ke inflasi. Jika produksti turun, stok berkurang, artinya harga akan naik, inflasi akan naik. Itu adalah urusan kehidupan manusia,” imbuhnya.
Karena itulah Presiden telah memerintahkan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR dan TNI untuk sesegera mungkin memasang puluhan ribu pompa air untuk mengisi air-air di sawah di seluruh Indonesia. Jangan sampai sawah kekurangan air yang akan berdampak pada kekurangan produksi dan akhirnya berdampak pada inflasi.
“Mungkin 20 ribuan pompa kita akan pasang di daerah-daerah yang memiliki produksi utamanya beras. Pompa dari sungai dinaikkan ke atas untuk mengairi sawah. Jangan biarkan air terus masuk ke laut,” katanya.
Untuk diketahui Presiden Jokowi telah meresmikan Bendungan Tiu Suntuk tanggal 2 Mei 2024. Presiden meyakini keberadaan infrastruktur yang dibangun dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,4 triliun ini dapat mendukung produktivitas pertanian, suplai air baku, sekaligus mereduksi banjir di sekitar Sumbawa Barat.
“Kapasitasnya 60,8 juta meter kubik, akan menampung air sebanyak itu, besar sekali, dan manfaatnya untuk irigasi 1.900 hektare, untuk air baku 680 liter per detik, dan juga bisa mereduksi adanya banjir di sekitar Sumbawa Barat,” kata Presiden saat meresmikan bendungan ini. (ris)