KELURAHAN Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela mewajibkan warga menanam kelor di halaman rumah mereka. Sayur yang penuh zat besi ini, memiliki khasiat untuk mencegah stunting.
Lurah Tanjung Karang, H. Ahmad Gunawan menjelaskan, pemanfaatan pekarangan melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) telah dikembangkan di Lingkungan Sembalun. Masyarakat melalui kelompok wanita tani (KWT)menanam sayur-mayur sesuai kebutuhan.
Adanya lomba P2L yang digagas oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Mataram, Hj. Kinnastri Mohan Roliskana, menitikberatkan pada kemandirian menjadi motivasi masyarakat untuk memperbanyak komoditi yang ditanam di pekarangan rumah. “Iya, Tim Penggerak PKK Kota Mataram mengadakan lomba P2L yang menitik beratkan pada kemandirian,” terang Gunawan.
Masyarakat sangat antusias memanfaatkan pekarangan untuk mengembangkan hortikultura. Gunawan menegaskan, warga diwajibkan menanam sayur kelor di pekarangan masing-masing, karena sayur kelor mengandung zat besi yang baik untuk mencegah stunting dan lain sebagainya. “Bagi warga yang tidak memiliki lahan pekarangan disiasati dengan menanam kelor di pot karung beras,” terangnya.
Ia memahami P2L sebagai cara pemerintah menjawab tantangan keterbatasan lahan di Kota Mataram. Demikian pula di Lingkungan Sembalun kata Gunawan, tidak ada sawah dan lebih dominan mengharapkan penghasilan dari hasil melaut. Pengembangan bibit mengandalkan lahan kebun milik warga. Bibit dibagikan ke warga untuk ditanam di media tanam (polybag).
Pihaknya mengembangkan tanaman cabai, tomat, dan sayuran lainnya yang menyebabkan inflasi. “Caranya kita tanam di polybag kemudian bibitnya dibagikan ke warga,” ujarnya.
Ia berharap, pemanfaatan pekarangan bisa di semua lingkungan supaya dapat memenuhi kebutuhan warga sehari-hari, sehingga menghemat biaya.
Selain itu, program P2L juga membantu pemerintah menekan inflasi dan lain sebagainya. “Harapnyna di semua lingkungan ada P2L untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” demikian kata dia. (cem)