Mataram (Suara NTB) – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2023 meninggalkan sejumlah catatan. Sejumlah sekolah tidak menjalankan ketentuan teknis ANBK. Sekolah diingatkan memperhatikan sejumlah catatan tersebut agar pelaksanaan ANBK tahun 2024 lebih berkualitas.
Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB yang juga Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Dikbud NTB, Purni Susanto pada Senin (1/7) mengatakan, panitia menemukan sekolah tidak menjalankan sejumlah ketentuan teknis ANBK.
“Semestinya asesmen nasional dilaksanakan sesuai POS (Prosedur Operasional Standar) yang telah diterbitkan Kemendikbudristek agar pelaksanannya berkualitas,” ujar Purni.
Beberapa di antara catatan pelaksanaan Asesmen Nasional tahun 2023 yang lalu antara lain sekolah tidak menerbitkan SK tim panitia seperti teknisi, proktor atau pengawas. “Ketika ditanya SK kepanitiaan, sekolah tidak sanggup menunjukkannya,” ujarnya.
Di samping itu, ada juga sekolah-sekolah yang tidak menyediakan tata tertib peserta ANBK, tidak menempelkannya di ruangan ujiannya. “Walaupun pengawas telah membacakannya secara lisan, tapi tetap harus ditempel sehingga peserta dapat membacanya setiap saat,” jelas Purni.
Catatan lainnya, tempat duduk peserta ANBK tidak diatur dengan jarak 1,5 meter. Bahkan ada sekolah-sekolah yang ruang ujiannya sangat sempit, sehingga tata letak kursinya sngat berdekatan.
“Peserta yang satu dengan yang lainnya sangat mudah saling melihat layar komputer teman sebelahnya, bahkan sangat mudah bercakap-cakap satu dengan yang lainnya. Terakhir, sekolah tidak melakukan back up listrik terutama untuk antisipasi padamnya listrik,” urai Purni.
Sementara itu, rangkaian persiapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk tahun 2024 mulai berjalan. Tim pendataan provinsi sudah mengikuti pelatihan di Jakarta. Pelaksanaan ANBK bagi jenjang SMA sederajat dimulai pada bulan Agustus 2024.
ANBK SMA, SMK, dan paket C sederajat akan dilaksanakan pada 19-22 Agustus 2024, dan 30 Agustus-1 September 2024. Pelaksanaan ANBK SMP sederajat pada 9-12 September 2024, dan pelaksanaan ANBK paket B pada 14-15 September 2024.
Sementara pelaksanaan ANBK SD sederajat tahap I pada 28-31 Oktober 2024; pelaksanaan ANBK paket A tahap I pada 2-3 November 2024; pelaksanaan ANBK SD sederajat tahap II pada 4-7 November 2024; dan pelaksanaan ANBK paket A tahap II pada 9-10 November 2024.
Dalam rangkaian ANBK diadakan juga simulasi dan gladi bersih sebelum pelaksanana ANBK. Sebelum semua rangkaian itu, diadakan juga sinkronisasi. Purni mengingatkan kepada satuan pendidikan, bahwa ANBK adalah cermin atau profil sekolah bekerja selama satu tahun itu.
“Sekolah tidak perlu membuat target muluk-muluk apalagi berorientasi pada pencapaian hasil tes seperti ujian pada umumnya. Sekolah cukup membuat perbaikan sistem pembelajaran yang mengarah pada perbaikan kualitas literasi dan numerasi sebagai kemampuan dasar peserta didik,” ujar Purni.
Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya.
Hasil asesmen tidak menjadi syarat lulus seperti ujian nasional sebelumnya. Asesmen nasional diperuntukkan untuk pemetaan pendidikan, pemetaan kualitas pembelajaran, dan pemetaan mutu siswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya hasil asesmen nasional akan menjadi salah satu referensi melakukan kebijakan layanan pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya. (ron)