spot_img
Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_img
BerandaBREAKING NEWSUMKM Asal Lombok Timur Rela Berangkat Subuh Demi Berjualan di MXGP 2024

UMKM Asal Lombok Timur Rela Berangkat Subuh Demi Berjualan di MXGP 2024

Mataram (Suara NTB) – Panitia Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok 2024 telah menyiapkan 200 lebih tenant secara gratis untuk UMKM. Gratisnya spot untuk berjualan di ajang internasional ini disambut baik oleh para pelaku UMKM, salah satunya adalah UMKM asal Lombok Timur (Lotim), Rumah Kreatif Bank Sampah Linsi.

Terdapat empat orang anggota Rumah Kreatif Bank Sampah Linsi yang ikut berjualan di acara MXGP 2024, salah satunya adalah Husni Hari, penjual kerajinan juga makanan dan minuman.

Ia mengaku sudah berjualan dari hari pertama gelaran MXGP Lombok 2024, pada Sabtu, 29 Juni 2024. Saking semangatnya berjualan di event MXGP, UMKM asal Desa Kesik, Kecamatan Masbagik ini mengaku berangkat setelah salat subuh.

“Dari Lotim empat orang, yang dijual makanan, minuman, ada kerajinan juga. Dari malam kita sudah siap-siap, jadi setelah salat subuh, tinggal angkat,” katanya saat ditemui Suara NTB, Sabtu, 6 Juli 2024.

Adapun penghasilannya di acara balap motocross ini tidak menentu. Pada hari pertama seri pertama MXGP Lombok ia hanya mendapatkan Rp225.000. Di hari kedua, naik empat kali lipat yaitu mencapai Rp800.000.

Saat ditanyai mengenai target pendapatan, ia mengaku karena baru pertama ikut gelaran internasional, sehingga ia belum berani menargetkan berapa pendapatan yang akan didapat. Selain itu, karena UMKM digratiskan oleh panitia, sehingga ia tidak menargetkan apapun.

“Alhamdulillah ada masuk, hari pertama dapat Rp225.000, hari kedua dapat Rp800.000, jadi ada peningkatan. Saya gak target, yang penting saya dapat pengalaman,” tambahnya.

Gelaran MXGP ini menurutnya sudah sangat membantu UMKM. Namun ia menyarankan panitia perlu memperhatikan kebutuhan umum pedagang, PT SEG tidak menyiapkan satu pun toilet untuk para pelaku UMKM ini. Pedagang terpaksa harus berjalan cukup jauh ke Masjid untuk kebutuhan buang air dan salat.

“Tidak ada toilet, harusnya ada toilet untuk UMKM. Karena tidak ada toilet, dan masjid di depan, jadi salatnya di-Jama’ (digabung, red),” ujarnya.

Pun ia berharap untuk gelaran MXGP selanjutnya, panitia menyiapkan satu UMK satu tenant, sehingga lebih tertata UMKM yang berjualan. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO