spot_img
Rabu, Desember 11, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANKamus Terpadu Sasambo-Indonesia-Isyarat-Braille Perlu Penyempurnaan

Kamus Terpadu Sasambo-Indonesia-Isyarat-Braille Perlu Penyempurnaan

Mataram (Suara NTB) – Kamus Terpadu Bahasa Daerah (Sasak, Samawa, dan Mbojo)-Indonesia-Isyarat-Aksara Braille Ramah Anak dan Difabel yang diluncurkan Kantor Bahasa di Mataram, pada Jumat, 5 Juli 2024 masih perlu penyempurnaan.

Pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) menyampaikan sejumlah saran untuk perbaikan demi kamus terpadu menjadi lebih baik. Kantor Bahasa NTB akan terus menyempurnakan kamus terpadu tersebut.

Kepala SLBN 2 Mataram, Winarna pada Senin, 8 Juli 2024 mengatakan, pihaknya menyambut baik peluncuran Kamus Terpadu itu. Ia juga berharap Kamus Terpadu bisa cepat sampai ke siswa SLB. Meski demikian, masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perbaikan dalam kamus tersebut, terutama dalam hal isyarat dan ciri khas masing-masing bahasa daerah.

“Menurut saya harus ada ciri khas isyaratnya dari masing-masing bahasa tersebut, yang kami lihat antara Sasak, Samawa, dan Mbojo sama. Perlu dilengkapi dengan kata berimbuhan agar tampil perbedaannya,” saran Winarna.

Di samping itu, ia juga menyoroti tampilan video atau gambar yang isyarat. “Mohon dalam tampilan video atau gambarnya untuk menggunakan Isando bukan campuran,” tambah Winarna.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unram, Drs. Lalu Zulkifli, M.Si., Ph.D., menambahkan, kamus terpadu ini merupakan terobosan yang memudahkan bagi anak difabel untuk belajar kosakata. Hadirnya kamus terpadu membuat pendidikan bisa diakses semua kalangan. Pihaknya menyarankan perlu ada penggalian lebih dalam terkait kosakata yang ada di kamus terpadu ini.

“Tentu ini penting dalam rangka menggali bahasa Sasak, Samawa, dan Mbojo, sehingga bahasa itu bisa berkelanjutan. Kami berharap kamus ini akan dilengkapi. Dari kami, perlu ada penggalian berbasis penelitian. Tentu ini akan membawa penggalian lebih dalam lagi tentang kosakata,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Puji Retno Hardiningtyas mengakui pihaknya akan terus melakukan penyempurnaan terhadap Kamus Terpadu. Penyusunan Kamus Terpadu ini memang dibagi menjadi tiga tahapan tujuan, yakni tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Dalam tujuan jangka pendek atau selama dua bulan, ditargetkan tersedianya buku kamus terpadu bahasa daerah, bahasa isyarat, aksara braille. Selain itu, tersedianya aplikasi yang dikembangkan melalui kadaringsibi.kemdikbud.go.id yang lebih lengkap, memuat tujuh produk kamus yang dapat diakses dengan mudah. Serta tersedianya buku panduan atau tutorial penggunaan kamsu dan penggunaan aplikasi.

Sementara untuk jangka menengah atau selama enam bulan, pihaknya akan melaksanakan pemantauan dan evaluasi kamus terpadu mengenai kepatuhan terhadap regulasi. Pihaknya juga akan melaksanakan pengembangan kamus terpadu dengan mempertimbangkan masukan saat Diskusi Kelompok Terpumpun serta sosialiasasi secara masif.

Sedangkan untuk jangka panjang atau lebih dari satu tahun, ditargetkan tersedianya penambahan fitur aplikasi, tersedianya maintenance aplikasi, dan pencetakan buku kamus dalam jumlah banyak dan merata penyebarannya.

Kegiatan peluncuran dan sosialisasi yang dilaksanakan pada Jumat, 5 Juli 2024 diharap dapat membuat produk kamus terpadu dikenal oleh masyarakat dan dimanfaatkan secara maksimal. Produk Kamus Terpadu Bahasa Daerah (Sasambo)-Indonesia ini dilakukan dengan berbagai tahapan yang dapat mendukung penyempurnaan produk sesuai kebutuhan pengguna layanan.

“Kegiatan itu diharapkan mampu menjadi awal penyempurnaan pengembangan produk Kamus Terpadu,” ujarnya.

Kamus Terpadu ini juga muncul didasari oleh isu kepunahan bahasa daerah dan kebutuhan referensi bagi anak berkebutuhan khusus. “Kami melihat isu bahasa daerah. Kemudian kamus yang diperuntukkan untuk anak-anak dan difabel itu belum ada di NTB,” ujar Puji Retno.

Sebelumnya, sudah ada kamus bergambar Bahasa Indonesia ke bahasa Sasak, Samawa, Mbojo (Sasambo). Namun, yang berbeda, Kamus Terpadu yang diluncurkan ini yaitu dari bahasa Sasambo ke bahasa Indonesia. Pihaknya juga menginisiasi bahasa isyarat dan aksara braille. “Menjadi kamus terpadu yang membedakan inovasi Kantor Bahasa NTB,” ujarnya.

Puji Retno menekankan, kehadiran Kamus Terpadu ini penting, karena tidak semua anak memiliki referensi buku, khususnya kamus. “Ini penting karena buku cetak kamus bahasa daerah untuk anak-anak yang tidak berat, berisi pengenalan kelas kata, kategori dan pengenalan bentuk tubuh, angka, warna. Jadi ini pengenalan awal,” jelasnya.

Penciptaan produk Kamus Terpadu Bahasa Daerah (Sasambo)-Indonesia ini melalui serangkaian tahapan, mulai dari pencarian data kamus, uji instrumen kebermanfaatan dan kebutuhan kamus, penyusunan data kamus, DKT Kamus Terpadu, dan terakhir sosialisasi Kamus Terpadu Bahasa Daerah (Sasambo)-Indonesia. (ron)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO