Mataram (Suara NTB) – Momentum Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK provinsi Nusa Tenggara Barat ke – 52, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Mayjen (Purn) Hassanudin ingatkan peran dan fungsi keluarga yang secara optimal membentuk karakter anak.
Ia mengatakan bahwa sebagai pusat pembentukan karakter anak, orang tua harus mampu memberikan pendidikan dan pendampingan yang baik, sehingga bisa mencontohkan tindakan-tindakan baik pula kepada anak-anaknya.
“Keluarga merupakan pusat pembentukan karakter dan pendidikan, mulai dari pendidikan agama, cinta kasih, budi pekerti, serta berbagai kebutuhan lain, yang pada akhirnya akan melahirkan keluarga yang berkualitas dan generasi potensial,” ujar Hassanudin dalam sambutannya pada acara HKP provinsi NTB Ke-52 yang diselenggarakan di Graha Bhakti Praja, Rabu, 10 Juli 2024.
Selain keluarga sebagai pembentuk karakter, mantan Pj Gubernur Sumatera Utara ini juga menyoroti apa yang menjadi atensinya di provinsi NTB ini, yaitu bahaya judi online, khususnya kepada anak.
Ia mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang cukup pesat ini dapat memberikan dampak buruk kepada anak jika tidak dilakukan pengawasan dengan baik. Bahaya penggunaan handphone pada anak memberikan kemudahan akses kepada anak untuk melihat bahkan melakukan tindakan-tindakan negatif, salah satunya judi online.
“Termasuk yang saya ingatkan adalah judi online, kalau dulu orang bermain judi perlu mencari tempat, mencari lawan, sekarang bisa dilakukan dimanapun, di rumah, di kamar,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa, sebagai orang tua, perlu untuk mengevaluasi diri sendiri, serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk membentuk keluarga Sejahtera.
Anak menjadi pondasi bangsa untuk menggapai Indonesia Emas 2045. Sehingga sebagai pondasi keluarga, orang tua khususnya Perempuan yang berperan sebagai ibu penting halnya memberikan pemberdayaan keluarga.
“Sebagai pondasi kemajuan bangsa, dalam hal ini PKK sebagai kekuatan Perempuan di Tingkat basis memiliki peran yang sangat penting dalam pemberdayaan keluarga. Terutama dalam bisang kesehatan, bidang pendidikan bidang ekonomi, dan bidang kesehatan,” lanjutnya.
Hassanudin menggerakkan semangat Perempuan dengan mengatakan bahwa Perempuan berkontribusi secara nyata bagi pengembangan daerah dan nasional. Yang mana salah satu peran Perempuan adalah membangun pondasi bangsa dengan mengajarkan dan menjaga serta mewariskan budaya juga agama secara turun temurun.
Tidak hanya itu, keluarga terkhususnya para ibu juga sangat berperan dalam membentuk fungsi otak dan kreatifitas anak-anak. Dengan berbagai stimulus yang diajarkan oleh orang tua melalui berbagai cara, mulai dari mainan, hingga aplikasi-aplikasi.
Pentingnya peran Perempuan dalam keluarga dinilai sangat mampu untuk membentuk tumbuh kembang anak, yang mana anak ini akan menjadi generasi penerus bangsa. Sehingga dibutuhkan penanaman karakter dari orang tua untuk membangun daerah dan bangsa yang Sejahtera. (era)