Mataram (Suara NTB) – Hampir seluruh masyarakat NTB sudah terdaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Diketahui sudah ada 5,6 juta masyarakat NTB sudah terdaftar, angka ini setara dengan 99,66 persen masyarakat bisa menerima manfaat bantuan kesehatan ini.
Data jumlah peserta BPJS NTB disampaikan oleh Kepala BPJS cabang Mataram, Agung Utama Muchlis pada Rabu, 10 Julu 2024, ia mengatakan dari total 5,619 juta jiwa yang ada di NTB, 5,6 sudah terdaftar BPJS.
“Ada 5,6 juta masyarakat NTB yang sudah tercover BPJS Kesehatan, dari total keseluruhan (masyarakat, red) 5,619 juta,” ujarnya.
Jumlah penerima manfaat kesehatan ini tersebar secara merata di seluruh wilayah NTB. Adapun bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai penerima BPJS, telah disiapkan program PESIAR yang merupakan kegiatan pemasaran sosial terencana dalam rangka rekrutmen peserta dan meningkatkan keaktifan leserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Program ini bekerja sama dengan pihak ketiga bernama Agen PESIAR yang ditugaskan sesuai rekomendasi perangkat daerah setempat.
“PESIAR akan bekerja sama dengan pihak ketiga bernama Agen PESIAR yang bertugas sesuai rekomendasi perangkat daerah. Jadi, masyarakat tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan administrasi Program JKN,” lanjutnya.
Bersamaan dengan banyaknya jumlah masyarakat NTB yang sudah terdaftar BPJS, NTB juga sudah mencapai target Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Semesta Jaminan Kesehatan Nasional dari BPJS.
Manfaat yang diterima oleh masyarakat atas tercapainya target UHC ini, masyarakat kini bisa langsung menerima layanan kesehatan di Fasilitas kesehatan terdekat hanya dengan manunjukkan KTP saja.
“Dengan capaian tersebut, masyarakat yang sakit namum belum terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Kesehatan dapat langsung menerima layanan di Fasilitas Kesehatan terdekat, hanya dengan melampirkan KTP saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. Lalu Hamzi Fikri, mengatakan bahwa cakupan BPJS Provinsi NTB melebihi target nasional. Yang mana nasional menargetkan cakupan BPJS sebesar 95 persen.
Dengan capaian tersebut, Pemprov NTB berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan penguatan Sumber Daya Manusia serta penambahan jumlah fasilitas kesehatan sampai tahun 2028, khususnya di pulau Sumbawa.
Meski demikian, pemerintah provinsi mendapat beberapa tantangan terkait penerima manfaat BPJS kesehatan. Mulai dari baru 78 persen masyarakat yang aktif sebagai penerima manfaat BPJS, permasalahan anggaran, dan banyak data masyarakat yang tidak valid.
Ia mencontohkan bahwa ditemukan kasus peserta aktif BPJS, Namun ternyata yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Oleh karena itu pemerintah daerah perlu memberikan jaminan validitas data, tutupnya. (era)