Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap sastrawan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek melalui Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra (Pusbanglin) menyelenggarakan Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan: Penguatan Komunitas Sastra Tahun 2024. Sebagai hasilnya, ada dua pihak dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil mendapatkannya di dua kategori yang berbeda. Pihak pertama adalah Pengemban Budaya Adat Sasak pada kategori komunitas sastra dan Dinullah Rayes pada kategori persekutuan.
Dinullah Rayes merupakan seorang sastrawan asal Sumbawa yang telah berkarya selama puluhan tahun. Atas dedikasinya, ia berhak menerima penghargaan dan hadiah dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Sebagai tindak lanjut, tim Pusbanglin dan Kantor Bahasa Provinsi NTB berkunjung ke rumah Dinullah Rayes di Sumbawa. Adapun salah satu tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melakukan perjanjian kerja sama antara panitia penyelenggara dengan penerima bantuan. Ada beberapa hal yang harus disepakati oleh kedua belah pihak.
“Saya sangat berterima kasih dan berterima kasih kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang telah memberikan perhatian penuh kepada para sastrawan, terutama kepada para sastrawan yang telah berkarya selama puluhan tahun,” ujar Dinullah Rayes.
Dinullah Rayes mengaku senang karena selain menerima penghargaan, panitia penyelenggara pun bersedia berkunjung ke rumahnya. Selain itu, tim juga melakukan wawancara untuk menggali kisah hidup Dinullah Rayes. Hal ini diperlukan karena Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tengah menggarap pemutakhiran ensiklopedia sastra. Data-data sastrawan yang telah ada akan diperbaharui sehingga masyarakat dapat membaca penggalan kisah hidup dan proses sastrawan yang berpengaruh di Indonesia. (ron/r)
