PEMPROV NTB tak merisaukan kekeringan akan berdampak kepada produksi tembakau virginia di Lombok. Meskipun, karena terbatasnya ketersediaan air, petani sampai menanam tembakau dengan es batu.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB, M. Taufieq Hidayat mengatakan, menanam tembakau dengan es batu adalah cara kreatif untuk efisiensi air.
“Itu supaya ndak terlalu terlambat menanam. Kalau pakai air, meresap langsung sehingga digunakan es batu,” katanya belum lama ini.
Ia meyakini, petani tembakau sudah cerdas, dan memiliki strategi untuk menyiasati kekurangan air. Bagi petani tembakau yang sudah menanam.
Jika disebut kekeringan, nyatanya, ketersediaan air di bendungan masih cukup. Kendatipun harus diatur penggunaannya secara ketat oleh pengelola bendungan.
Taufieq mengatakan, dalam kunjungan Penjabat Gubernur NTB, Hassanudin ke Lombok Timur, salah satunya ke Bendungan Pandanduri, pemerintah daerah melakukan audiensi dengan para petani. Khususnya di wilayah pertanian yang sumber airnya dari Bendungan Pandanduri.
“Persoalan yang disampaikan petani adalah jaringan irigasi. Soal sedimentasi jaringan irigasi, dan ada juga yang ingin bangun jaringan irigasi baru. Dan hal itu diatensi,” katanya.
Taufieq menambahkan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, khususnya yang mengelola bendungan. Khusus di Bendungan Pandanduri, saat ini ketersediaan air sebesar 5 jutaan kubik yang bisa dimanfaatkan oleh petani. Walaupun diprioritaskan pemanfaatannya untuk tanaman padi menguatkan produksi komoditas pangan.
“Tidak boleh sampai habis airnya digunakan. Karena dapat mengakibatkan bendungan kering dan merusak bendungan. Bendungan bisa retak-retak kalau airnya sampai dihabiskan. Sehingga 5 jutaan kubik itu yang bisa dimanfaatkan,” terangnya.
Justru sebaliknya yang dikhawatirkan. Berdasarkan komunikasi dengan BMKG, terdapat potensi curah hujan. Jika curah hujannya tinggi, tentu dapat mempengaruhi produksi tembakau.
Ditegaskannya, tembakau memang bukan tanaman yang sembarangan. Kondisi cuaca amat mempengaruhi kualitas tanaman. Karenanya, curah hujan yang tinggi di musim kemarau akan mempengaruhi hasil panen tembakau para petani. Juga menentukan harganya.
Tembakau adalah tanaman yang tidak boleh kena banyak air. Kadar air dalam tanaman harus dijaga, sehingga tembakau bisa menghasilkan kualitas yang baik. Proses pascatanam juga menentukan kualitas tembakau.
“Itu yang kita khawatirkan malah la nina, kalau el nino, kekeringan, ndak masalah. Karena tembakau butuh itu sebetulnya,” terangnya.(bul)