Praya (Suara NTB) – Eksistensi gerakan koperasi di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) diakui masih cukup kuat. Bahkan, menjadi salah satu dari dua pilar penopang ekonomi daerah bersama Usaha Kecil Menengah (UKM) yang perannya masih cukup signifikan dalam menggerakkan perekomian di daerah ini. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Loteng Ikhsan S.Hut., Kamis, 18 Juli 2024.
Berbicara saat peringatan Hari Koperasi ke 77 sekaligus peluncuran aplikasi Qris pelayanan koperasi, di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Loteng Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut, Ikhsan menjelaskan, saat ini jumlah koperasi di Loteng tercatat sebanyak 642 koperasi. Tapi yang masih dan beraktivitas menjalankan usahanya hanya sekitar 341 koperasi.
Meski demikian, keberadaan koperasi tersebut telah memberikan kontribusi nyata bagi daerah. Salah satunya dalam hal serapan tenaga kerja. Di mana ada sekitar 1.893 orang angkatan kerja yang terserap di koperasi-koperasi yang ada tersebut. “Rata-rata koperasi aktif di Loteng memperkerjakan lima sampai enam orang pekerja,” terangnya.
Meski terbilang kecil jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia, tapi paling tidak keberadaan gerakan koperasi di Loteng bisa berkontribusi secara langsung masyarakat dan daerah ini.
Bicara aset, total aset milik koperasi di Loteng tercatat mencapai Rp 629,7 miliar. Dengan nilai omset dari aktivitas usaha koperasi tersebut sampai tahun 2023 lalu sebesar Rp 819,6 miliar. Kemudian total modal yang mencapai Rp 545 juta lebih. “Untuk keanggotaan koperasi saat ini ada sekitar 9,7 persen penduduk Loteng atau sebanyak 88 ribu orang yang sudah tercatat sebagai anggota koperasi,” imbuhnya.
Jumlah kepersertaan tersebut tentu masih jauh dari apa yang diharapkan. Terlebih pemerintah pusat punya target minimal 40 persen penduduk menjadi anggota koperasi. Inilah yang menjadi tantangan ke depannya. Bagaimana bisa terus menguatkan keberadaan koperasi sekaligus bisa mendorong jumlah kepesertaan dari koperasi itu sendiri.
Semakin banyak orang yang menjadi anggota koperasi, selain bisa memperkuat ekosistem koperasi itu sendiri. Tetapi secara luar bisa berkontribusi pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat, utamanya yang menjadi anggota koperasi. Dan, pada akhirnya bisa membantu dalam percepatan pengentasan kemiskinan di daerah ini.
Hal senada juga disampaikan Asisten II Setda Loteng H. Lendek Jayadi. Menurutnya, dengan manajemen serta pengelolaan yang baik, koperasi-koperasi yang ada di daerah ini diyakini akan semakin maju. Kalau koperasi sudah maju. maka itu akan berkontribusi besar bagi perkembangan perekonomian daerah, sehingga apa yang menjadi semangat keberadaan koperasi sebagai soko guru ekonomi di tengah masyarakat akan bisa terwujud.
“Koperasi memiliki peran yang strategis dalam mendukung pergerakan ekonomi daerah. Maka sudah menjadi tugas dan kewajiban bersama, pemerintah hingga pengurus koperasi untuk terus memperkuat keberadaan serta eksistensi koperasi,” sebut Lendek seraya berharap ke depan koperasi tidak hanya berkembang dari aspek jumlah saja. Tetapi juga berkembang secara kualitas. (kir)