Giri Menang (Suara NTB) – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lombok Barat (Lobar) terkendala BBM untuk mengangkut air bersih ke wilayah terdampak bencana kekeringan. Pasalnya, anggaran BBM yang digunakan OPD bukan khusus untuk penanganan kekeringan melainkan disiasati dari belanja OPD terkait. Sementara, anggaran khusus bencana yang telah dianggarkan dari Belanja Tak Terduga (BTT) belum bisa dicairkan.
Sejumlah OPD mulai melakukan pendistribusian air bersih ke daerah terdampak kekeringan sejak Senin lalu. Jadwal pun telah disusun dan digilir pengiriman air bersih dari masing-masing OPD dan instansi terkait. Seperti Dinas Damkar, Dinas Sosial, dibantu oleh PMI dan PDAM. Dalam pendistribusian air bersih ini, OPD menggunakan BBM yang diambilkan dari kegiatan rutin OPD, bukan khusus anggaran penanganan kekeringan yang ada di BTT.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Lobar H. Hartono Ahmad mengatakan sesuai dengan target dari BPBD untuk penyaluran bantuan air bersih sudah dimulai pekan ini, mulai hari Senin lalu. “Mulai Senin sudah jalan masing-masing OPD terkait sudah diberikan jadwal,” katanya.
 BPBD sudah menerima sejumlah surat permintaan bantuan air bersih, namun karena BPBD tidak memiliki kendaraan pengangkut air, sehingga pihaknya harus melakukan koordinasi dengan OPD yang memiliki kendaraan tangki pengangkut air. Untuk transportasi penyaluran air jumlahnya ada 13 Mobil Tangki Air (MTA) yang berasal dari Dinas Damkar, PDAM, PMI, Dinas Sosial dan pihak terkait lainnya. “Mobil Tangki Air ini nanti yang akan siap untuk mengangkut air ke lokasi yang terdampak kekeringan,” katanya.
Diakui anggaran BTT untuk penanganan kekeringan, belum dieksekusi pihaknya. BTT tersebut segera diusulkan pihaknya untuk pembiayaan. “Kami segera usulkan (BTT),” imbuhnya.
Untuk diketahui, bencana kekeringan ada 5 kecamatan dan 16 desa yang berpotensi kekeringan yang tersebar di Kecamatan Sekotong, Kecamatan Lembar, Kuripan, Gerung Batu Layar,”Kecamatan ini yang sudah termasuk terdampak jadi sudah disiapkan untuk disalurkan,” tegasnya. (her)