spot_img
Senin, Juni 23, 2025
spot_img
BerandaHEADLINEInflasi NTB di Juli 2024 Terjaga di Angka 1,91 Persen

Inflasi NTB di Juli 2024 Terjaga di Angka 1,91 Persen

Mataram (Suara NTB)-Pada bulan Juli 2024 terjadi inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) Provinsi NTB sebesar 1,91 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,71. Angka ini lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,13 persen. Inflasi di bulan Juli juga lebih rendah dari inflasi bulan Juni yang berada di angka 2,12 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Wahyudin mengatakan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran. Yang pertama kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,05 persen; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,60 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,42 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,11 persen.

Kemuddian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,67 persen; kelompok transportasi sebesar 1,36 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,05 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,91 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,72 persen.

Adapun tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Nusa Tenggara Barat bulan Juli 2024 sebesar 0,35 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) di bulan Juli 2024 sebesar 0,02 persen, kata Wahyudin saat menyampaikan berita resmi statistik di kantornya, Kamis (1/8) kemarin.

Ia mengatakan, komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Juli 2024, antara lain beras, emas perhiasan, sigaret kretek mesin (skm), cabai rawit, sewa rumah, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, sigaret kretek tangan (SKT), gula pasir, cabai merah, angkutan udara, jeruk, ayam hidup, nasi dengan lauk, sigaret putih mesin (SPM), minyak goreng, pisang, ikan teri, kopi bubuk, dan air kemasan.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y, antara lain ikan layang atau ikan benggol, ikan tongkol atau ikan ambu-ambu, ikan kembung atau ikan gembung, udang basah, bawang merah, daging ayam ras, ikan bandeng taua ikan bolu, bawang putih, telepon seluler, tomat, sabun mandi cair, jeruk nipis dan lainnya.

Wahyudin mengatakan, pada Juli 2024, seluruh wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi NTB yang berjumlah tiga kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Mataram sebesar 2,47 persen dan terendah terjadi di Kabupaten Sumbawa sebesar 1,14 persen. Adapun Inflasi y-on-y Kota Bima di bulan Juli sebesar 1,98 persen.

Sementara itu Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi mengatakan, Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian sering memberikan apresiasi kepada Provinsi NTB yang mampu mengendalikan inflasi dengan baik. Sebagai provinsi kepulauan, NTB memiliki tantangan berupa potensi kendala logistik karena komoditas barang kebutuhan diangkut melalui laut. Terlebih jika cuaca laut sedang buruk. Namun demikian, di tengah tantangan tersebut, NTB tetap berupaya mengendalikan laju inflasi dengan kerjasama bersama stakeholder.

Angka inflasi ini ya mudah-mudahan kita bisa terus kendalikan, katanya.(ris)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -










VIDEO