Giri Menang (Suara NTB) – Menindaklanjuti keluhan pengelola hotel dan pelaku wisata pada pertemuan rutin Gathering bersama pelaku wisata di Senggigi yang diadakan pekan lalu, pihak Dinas Pariwisata menggelar pertemuan dengan OPD Rumpun Pariwisata. Melingkupi Satpol PP, Dinas PUTR, DPMPTSP, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup dan OPD terkait lainnya.
Kadispar Lobar, Agus Gunawan mengatakan pihaknya bersama OPD rumpun pariwisata mengatensi sejumlah isu mengenai pariwisata. “Ini sebagai tindaklanjut hasil pertemuan bersama Destination Management Organization (DMO) Lombok Barat (Lobar) beberapa waktu lalu,” kata Agus, Rabu, 7 Agustus 2024. Beberapa isu yang menjadi persoalan yang disampaikan pengelola usaha, pelaku wisata dan DMO kemarin, di antaranya terkait sampan. “Itu yang akan kita tindaklanjuti,” sambungnya.
Agus mengatakan ada 10 isu yang dibahas bersama rumpun pariwisata tersebut. Mulai dari sampan, sampah atau kebersihan, Pedagang Kaki Lima (PKL) dan lainnya. “Itu sudah masalah klasik dari dulu. Tapi kan semuanya sudah kita tangani pakai Senggigi Sinergi itu,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan SDM Pariwisata Dispar Lobar, Erwin Rachman mengakui, isu sampan ini menjadi persolan yang kerap kali terjadi tiap tahunnya. Yang dikeluhkan para pelaku wisata adalah, banyaknya sampan dari luar Senggigi atau bahkan Lobar yang parkir di sempadan pantai Senggigi. Sehingga dikhawatirkan jika nantinya dibiarkan, ini akan terus terjadi. Kemudian bisa berimbas kepada kenyamanan pariwisata.
“Itu yang akan kita tindaklanjuti. Karena banyak juga sampan yang masuk dari luar Lobar ke kawasan Senggigi,” terangnya. Karena itu, Dispar pun melalui rumpun pariwisata yang tergabung di dalamnya lintas OPD lingkup Pemda Lobar juga turut ambil langkah atas persoalan tersebut. Tentunya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lobar untuk segera melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan Kota Mataram dan Dinas Kelautan dan Perikanan NTB. DKP Lobar ditargetkan untuk pekan depan sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Ini kan antara dua kabupaten ya. Mungkin sampan yang ada di Pantai Senggigi itu bisa digeser tempatnya kan,” ucapnya. Hal ini pun juga perlu perhatian dari pemerintah kecamatan atau desa setempat. Seperti yang dilakukan beberapa tahun lalu. Bahwa untuk membuat kebijakan larangan parkir perahu di Senggigi Lobar. (her)
Recent Comments