spot_img
Minggu, Oktober 13, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANMahasiswa Didorong Tingkatkan Kesadaran Melawan Korupsi

Mahasiswa Didorong Tingkatkan Kesadaran Melawan Korupsi

Mataram (Suara NTB) –  Program Studi Sosiologi Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mataram (FHISIP Unram) menggelar kuliah umum bertema “Tinjauan Sosiologis di Balik Fenomena Korupsi: Celah Jeratan, Dampak, dan Terobosan Melawan” yang diselenggarakan di Ruang Teater, Gedung C lt.3, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unram pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Kuliah umum diisi dua narasumber yakni Dr. Dra., Tuti Budi Rahayu, M.Si., dari Universitas Airlangga dan Dr. Dwi Setiawan Chaniago, S.Sos.,M.A., dari Unram. Dihadiri Dekan FHISIP Unram, Ketua Program Studi Ilmu Sosiologi, dan seluruh dosen Prodi Sosiologi FHISIP Unram.

Dekan FHISIP Unram, Dr. Lalu Wira Pria Suhartana, S.H.,M.H., dalam sambutannya menjelaskan korupsi sangat masif dan terjadi hampir di semua daerah, bahkan lembaga besar seperti Mahkamah Konstitusi pun tidak luput.

“Korupsi ini telah menjadi fenomena sosial. Untuk itu kegiatan seperti ini sangat penting sebagai upaya memberikan pemahaman dalam meningkatkan kesadaran dalam melawan tindakan korupsi,” ujarnya.

Tuti Budirahayu dalam pemaparannya menyampaikan korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang merusak sistem dan tatanan negara. Hal ini karena akibat yang ditimbulkan korupsi membuat rakyat sengsara. Kebanyakan korupsi juga terjadi karena keserakahan dan ingin menguasai lebih banyak, apalagi orang yang bersangkutan juga sudah punya kedudukan yang mendukung tindakan korupsi tersebut.

“Untuk itu korupsi adalah masalah kita bersama yang memerlukan transformasi sosial untuk penyelesaiannya dan diperlukan internalisasi nilai integritas yang bisa dimulai dari perguruan tinggi,” ujarnya.

Sementara Dwi Setiawan Chaniago mengatakan bahwa sebuah absurditas saat kita membenci korupsi, tapi kita sendiri tidak bisa menahan diri untuk tidak melakukan tindakan-tindakan koruptif. Korupsi ini hanya soal momentum, orang yang telah memegang jabatan sangat rentan melakukan perilaku korupsi.

“Korupsi ini tidak melulu merugikan negara, tapi juga ada pada tindakan yang melanggar nilai-nilai dan norma yang bergenerasi dan membawa dampak negatif berkelanjutan apabila tidak segera diatasi. Untuk itu peran mahasiswa sangat penting sebagai agen potensial untuk melawan dan memerangi korupsi,” jelas Dwi Setiawan Chaniago. (ron)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -

VIDEO