Mataram (Suara NTB) – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr H Lalu Herman Mahaputra M.Kes. alias Dr. Jack, mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut dengan adanya ancaman penularan penyakit Monkeypox atau cacar monyet.
Pasalnya, penyakit Mpox atau cacar monyet ini sama seperti penyakit cacar lainnya yang sering terjadi di NTB. Pun apabila ditemukan kasus atau gejala masyarakat yang terkena Mpox, pihaknya akan mengirim sampel gejala tersebut ke Jakarta.
“Penyakit ini seperti cacar biasa, kita kalau ada terindikasi itu, kita kirim sampelnya ke Jakarta,” katanya setelah acara pelepasan Kontingen PON di Gelanggang Pemuda, Rabu, 28 Agustus 2024.
Sampai saat ini, belum ditemukan satupun kasus cacar monyet di NTB. Adapun beberapa gejala cacar monyet yang umum ditemukan ialah demam, ruam (bitnik-bintik), dan menular.
Karena gejala cacar monyet ini sama seperti gejala cacar biasa, dokter yang kerap dipanggil dengan sebuta dr. Jack ini mengatakan agar masyarakat tidak perlu panik, namun tetap berhati-hati terkait dengan penularan penyakit ini.
“Enggak usah panik, ini enggak akan seperti Covid. Tidak mematikan. Jangan takut, kalau ada apa-apa, tanya dr. Jack,” sambungnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi meminta kepada daerah yang akan melangsungkan event besar untuk memperketat pengawasan sebagai langkah antisipasi agar penularan cacar monyet ini tidak melebar.
Salah satunya adalah dengan memperketat pengawasan di Bali yang mana dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan Indonesia Africa Forum (IAF) pada 1 – 3 September 2024 di Bali.
Karena di Lombok juga akan diselenggarakan acara motor terbesar di dunia, yaitu MotoGP Mandalika pada 27 – 29 September 2024 nanti, Kepala Dinas Pariwisata, Jamaludin Malady, S.Sos., M.T., mengatakan perlu adanya pengawasan terkait dengan penyebaran virus ini.
“Dinas Kesehatan yang memang ranahnya mungkin sudah mengantisipasi, kalau kami dari segi Pariwisata, memang untuk supaya keamanan, seharusnya ada pengamanan, pemeriksaan, atau apapun yang sama seperti pada waktu covid,” ujarnya.
Jamal mengatakan ada beberapa penonton dari Thailand yang akan datang ke NTB, yang mana Thailand merupakan salah satu negara dengan kasus Mpox yang relative tinggi, sehingga perlu adanya koordinasi antara Kemenkes dan Dikes baik provinsi maupun kabupaten/kota agar kasus Mpox ini tidak menyebar di NTB lewat perhelatan MotoGP.
“Thailand ada beberapa, tapi tidak terlalu banyak karena tidak ada flight langsung dari sana. Karena informasi ini baru kita ketahui, nah langsung kami akan berkoordinasi dengan Dikes terkait dengan cacar monyet ini,” pungkasnya. (era)