Mataram (Suara NTB) – Sebulan menjelang event MotoGP 2024 digelar di Pertamina Mandalika International Circuit, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB mulai melakukan clean up seluruh jalur masuk menuju Sirkuit Mandalika.
Kepala Dinas LHK Provinsi NTB, Julmansyah, S. Hut., MAP, mengatakan pihaknya telah melakukan pembersihan dari Bandara International Lombok ke Mandalika, dan dikumpulkan sebanyak 5 ton sampah dalam sehari.
Untuk melakukan pembersihan secara menyeluruh, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas LHK kabupaten/kota yang ada di Pulau Lombok, khususnya yang memiliki jalur masuk ke Mandalika seperti Lombok Barat lewat Lembar, dan Lombok Utara yang bisa melakukan penyeberangan lewat tiga Gili.
DLHK Provinsi akan melakukan pembinaan dan menyiapkan seluruh kebutuhan pembersihan seperti perangkat, tempat pembuangan sampah, tempat pemilahan, dan sebagainya.
“Seperti tahun kemarin, kita melakukan supervisi terhadap sampah MotoGP itu. Kami supervisi seluruh perangkat, TPS, pemilahan, berapa jumlah sampah setiap hari, sampai before event, selama event, dan after event,” ujarnya.
Pembersihan jalur masuk wisatawan yang akan menuju Mandalika untuk menonton MotoGP ini dilakukan supaya kesan NTB di mata dunia menjadi lebih positif, yang mana NTB tidak hanya menjual destinasi wisata saja, tetapi juga menawarkan kenyamanan berwisata bagi wisatawan.
Kegiatan pembersihan ini dilakukan setiap menjelang perhelatan MotoGP, yang mana di tahun 2022, berhasil dikumpulkan sebanyak 66 ton sampah. Di tahun 2023, mengalami penurunan volume sampah yaitu 48 ton, selama perhelatan.
“Memang banyak di MotoGP pertama karena memang awal ya, jadi masyarakat antusias sekali,” katanya.
Kedepannya, untuk pengelolaan sampah di setiap event yang berlangsung di Mandalika, ITDC dikatakan harus membangun tempat pengolahan sampah sendiri supaya tidak mengganggu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) masyarakat.
“Sesuai dengan dokumen lingkungan yang mereka miliki, mereka harus memiliki TPST di dalam,” lanjutnya.
Permintaan pembangunan TPST ini karena ITDC tidak hanya menghasilkan sampah pada saat event balapan, tetapi juga terdapat tenant-tenant milik ITDC yang tetap ada meski tidak ada event sama sekali.
“Mereka tidak hanya saat event race, tetapi juga ada tenant mereka yang di area ITDC, Pullman, kemudian macam-macam,” jelasnya.
Saat ini, ITDC masih membuang hasil sampahnya ke Tempat Pembuangan Akhir yang ada di kawasan Mandalika. Untuk kedepannya, setelah pembangunan TPST, TPA akan digunakan sebagai tempat membuang hasil residu sampah yang sudah diolah di TPST milik ITDC tersebut. (era)