Tanjung (Suara NTB) – Pendaftaran pasangan balon di KPU Kabupaten Lombok Utara (KLU), ditutup oleh paket L. Muchsin Muhtar Efendi – Junaidi Arif (MJA). Paket yang diusung oleh PKB (6 kursi), PBB (3 kursi) dan PAN (1 kursi) ini, tidak hanya meminta Penyelenggara Pemilu berlaku adil, tetapi juga mengusung janji berupa tambahan dana untuk tenaga honor, anggaran desa (ADD), hingga insentif pengurus masjid.
Untuk diketahui, Paket MJA mendaftar ke KPU pada Kamis, 29 Agustus 2024. Diantar ribuan massa pendukung, MJA optimis akan menjadi penantang untuk memenangkan Pilkada 2024 di KLU. Adapun berkas pendaftaran pasangan ini dinyatakan “Diterima” oleh KPU, untuk selanjutnya MJA akan menunggu jadwal tes kesehatan di RSUP NTB.
Dalam konferensi pers usai mendaftar, Ketua Tim Pemenangan Koalisi Parpol, Ada Malik, SIP., menegaskan MJA yang awalnya diragukan mendapatkan tiket parpol telah membuktikan diri dengan hadir dan mendaftar di KPU. Ia meyakini, masyarakat Lombok Utara tidak ingin daerahnya serta nasib warganya stagnan.
“Kami yakin masyarakat KLU menginginkan yang baru, tidak itu-itu-itu saja. Sehingga kehadiran kami di KPU menunjukkan bahwa yang selama ini diremehkan, tidak dipercayai akan berlabuh, hari ini kami buktikan kami bisa berlabuh.”
Sementara, bakal Calon Bupati, Muchsin Muhtar Efendi ikut mengingatkan agar KPU dan Bawaslu ikut menghadirkan jalannya Pilkada yang Mel Bao (sejuk nyaman)
“MJA akan berjuang keras untuk wujudkan cita-cita masyarakat keluar dari kemiskinan yang selama ini terus menjadi agenda yang belum terselesaikan maksimal. MJA akan bekerja dengan masyarakat menuju sebuah perubahan. Kami yakini dengan pikiran baru, tekad baru, visi baru, kita akan menuju perubahan yang lebih baik,” tandasnya.
Hal senada dikatakan balon Wabup, Junaidi Arif. Melihat antusiasme dukungan warga, menandakan adanya harapan baru di pundak MJA. Pihaknya tidak menutup mata, bahwa masih muncul rintihan dari para tenaga kontrak. Saat ini, honor yang mereka hanya Rp 1 juta, lebih rendah dari yang dijanjikan oleh pemerintahan saat ini yang setara UMK. Untuk itu, MJA hadir untuk menambah nominal tersebut.
Selain itu, MJA juga berjanji untuk memberikan insentif kepada para tenaga Honda – honor dari Allah. Kelompok yang terdiri dari Penghulu, Kiyai, Marbot, Guru Mengaji ini akan diberikan insentif anggaran. “Begitu juga Kadus. Ini kami sampaikan sebagai bagian dari amanat masyarakat yang sudah mengiringi pendaftaran MJA,” demikian Junaidi. (ari)