spot_img
Rabu, Mei 21, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTarget Retribusi Parkir Diturunkan

Target Retribusi Parkir Diturunkan

Mataram (Suara NTB) – Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram, telah mengevaluasi potensi pendapatan asli daerah (PAD) pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2025. Target retribusi parkir akan diturunkan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram, H. Muhammad Ramayoga menjelaskan, evaluasi pendapatan asli daerah berkaitan dengan target dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Beberapa target mengalami kenaikan dan penurunan. Kenaikan target cukup signifikan pada badan layanan umum daerah (BLUD) yakni, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kesehatan Kota Mataram yang mengelola sebelas puskesmas.

“Nah, ini yang kita lakukan penyesuaian-penyesuaian target seperti apa yang telah ada,” terang Yoga dikonfirmasi pada Senin, 2 September 2024.

Secara detail Yoga tidak menyebutkan, jumlah kenaikan target dari masing-masing OPD yang menjadi profit center tersebut. Akan tetapi, target PAD Kota Mataram di tahun 2025 mencapai Rp565 miliar.

Di satu sisi, target retribusi parkir tepi jalan umum diturunkan. Penetapan target retribusi parkir tahun ini, sebenarnya karena ada asumsi kenaikan tarif. Sementara, kenaikan tarif tidak diterapkan sehingga perlu dilakukan penyesuaian. “Di tahun 2024, targetnya terlalu tinggi karena ada asumsi menaikkan tarif,” ujarnya.

Penyesuaian target retribusi parkir dari Rp18,75 miliar menjadi sekitar Rp12 miliar. Demikian halnya lanjut Yoga, penerapan tarif retribusi persampahan dari sebelumnya ada kenaikan tarif dari Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu. Faktanya, penyesuaian tarif tidak dilakukan sehingga akan dirasionalisasikan kembali.

Ia menambahkan, kesulitan menarik retribusi sampah di pasar tradisional menjadi kendala di lapangan. Pihaknya mencoba diskusikan dengan Dinas Perdagangan Kota Mataram, untuk bekerjasama menarik retribusi sampah di pasar. “Kalau tidak salah retribusi sampah di pasar Rp5 ribu per bulan, tetapi ada juga pedagang yang merasa berat untuk membayar sehingga diubah menjadi harian,” jelasnya.

Peningkatan target PAD akan ditopang dengan optimalisasi pajak dan retribusi di masing-masing OPD. Khusus di BLUD anggarannya akan dikembalikan untuk pengelolaan BLUD. Berbeda dengan retribusi dan pajak akan diupayakan mencari potensi lain yang dimaksimalkan.

Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi profit center untuk melakukan inovasi guna meningkatkan pendapatan asli daerah. Di tahun 2025, difokuskan untuk kesehatan postur anggaran pendapatan dan belanja daerah.

“Iya, kita fokuskan untuk penyehatan anggaran di tahun 2025,” terang Walikota dikonfirmasi akhir pekan kemarin.

Target pendapatan asli daerah tahun 2025 mencapai Rp565 miliar. Gambaran itu menunjukkan postur fiskal Kota Mataram, cukup baik. Dengan kondisi anggaran yang sehat maka pihaknya lebih leluasa untuk melaksanakan program yang tertunda di tahun sebelumnya. Keberanian menaikkan target

PAD merupakan kerja kolektivitas di eksekutif dan legislatif yang memberikan supervisi terhadap kinerja pemerintah daerah, sehingga memberikan trigger terhadap kerja eksekutif. “Kita juga melalui berbagai pendekatan dan rencana teknokratik kita untuk bisa betul-betul kota ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak kenginan berinvestasi di Kota Mataram,” terangnya.

Upaya melakukan akselerasi dan ekstensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan sah terus dilakukan. Kalaupun di postur APBD Kota Mataram tahun 2025, cukup sehat kata Mohan, tidak terlepas dari kinerja organisasi perangkat daerah yang menjadi profit center selama ini ditekankan supaya target yang diberikan setiap tahun dalam peningkatanan potensi PAD harus tercapai. (cem)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO