Selong (Suara NTB) – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) berkomitmen untuk meningkatkan jaringan pasar untuk perdagangan komoditi bawang putih. Hal ini menjawab persoalan harga bawang putih yang selama ini selalu dikeluhkan petani.
Penegasan ini disampaikan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim, Dr. Fauzan, Selasa kemarin. Dia mengutip penjelasan sebelumnya dari Penjabat Bupati Lotim, H.M. Juaini Taofik saat mengikuti panen raya bawang putih di Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun beberapa waktu lalu.
Pj. Bupati tidak menampik hasil panen yang baik sejauh ini kerap terbentur dengan masalah harga. Sangat diharapkan harga jual bawang putih ini tetap hadirkan keuntungan bagi petani. Selain kuantitas produksi bagus, maka kualitas harga juga diharapkan juga bagus.
Pj. Bupati juga menyoroti pentingnya regenerasi petani di wilayah Sembalun, yang merupakan pusat hortikultura penting di Lombok Timur. Ia berharap banyak petani muda yang akan mengembangkan pertanian di daerah ini, memajukan tidak hanya Lombok Timur tetapi juga Indonesia secara keseluruhan.
Kepala Dinas Pertanian, Sahri, menambahkan bahwa budidaya bawang putih di Lombok Timur pada tahun ini mencapai luas terluas, yakni 425 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Sembalun, Suela, dan Wanasaba. Luas terbesar terdapat di Sembalun dengan 380 hektar. Hasil panen rata-rata mencapai 21 ton per hektar.
Program bawang putih, yang didukung oleh Upland Project, diharapkan dapat terus meningkatkan kesuksesannya untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas di masa depan. Program ini fokus pada peningkatan kapasitas kelembagaan petani dan keterampilan dalam produksi bawang putih, memberikan harapan bagi perkembangan sektor pertanian di Lombok Timur. (rus)