Selong (Suara NTB) – Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, HM. Syamsul Luthfi dan H. Abdul Wahid (Luthfi-Wahid) memastikan tujuannya ikut tampil di perhelatan Pilkada serentak 2024. Tidak lain untuk melakukan perubahan dan perbaikan di daerah Lombok Timur agar bisa terwujudnya sebuah Masyarakat yang Maju dan Harmonis.
Pasangan Luthfi -Wahid diketahui sudah resmi mendaftar ke KPU Lombok Timur sebagai bakal pasangan calon dengan diusung dan didukung oleh koalisi partai Perindo, Partai PKB, Partai Ummat, Partai PKN dan Partai Garuda. Untuk mewujudkan visinya itu, pasangan Luthfi -Wahid sudah menyiapkan sejumlah trobosan program.
Salah satu trobosan yang akan dilakukan pasangan Luthfi-Wahid yakni mengoptimalkan potensi aset Pemda Lombok Timur yang cukup banyak mangkrak dan tidak terurus guna dapat meningkatkan potensi Pendapatan Daerah (PAD).
Dikatakan Lutfhi Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi PAD yang cukup besar, seharusnya tidak kalah dengan kabupaten dan kota lain di Provinsi NTB. Lombok Timur merupakan kabupaten terpadat penduduknya dari daerah lainnya di Provinsi NTB dengan Jumlah Penduduk hampir 2 Juta Jiwa.
“Jadi, jika beberapa potensi PAD tersebut diurus dan produktif, maka kesejahteraan masyarakat Lombok Timur akan meningkat,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakan mantan Ketua DPRD Lombok Timur ini, mengaku bahwa, selama ini potensi daerah disia-siakan, padahal di tahun 2025, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) akan diserahkan ke daerah masing- masing.
Namun, lantaran Pemkab masih menggunakan pola lama secara manual, dan tidak menggunakan elektronik dalam mendata semua potensi yang ada. Kondisi tesebut akan tetap memunculkan persoalan, Padahal, saat ini harga tanah mahal di Lombok Timur. Yakni, dalam satu are bisa mencapai Rp 50 juta sampai 150 juta.
“Saya contohkan masalah tanah, itu saya lihat masih manual dalam pungutannya. Padahal jika kita gunakan sistim elektronik kan bisa memudahkan, dan enggak bolong-bolong kayak sekarang. Ini belum lagi beberapa potensi PAD yang tidak disentuh,” kata Cucu Maulana Syeikh TGKH M. Zainuddin Abdul Majid itu pada media.
Jika potensi PAD tersebut bisa dioptimalkan maka pemerintah memiliki kemampuan fiskal yang cukup baik. Sehingga program 1 Desa akan diberikan alokasi anggaran sebesar Rp 1 Miliar, guna dapat mempercepat kemajuan di tingkat Dusun dan Desa, bisa direalisasikan.
“Dengan Program satu Desa Rp 1 M sudah kami hitung-hitung sangat mungkin kita akan aliri ke semua desa se Lombok Timur dalam mewujudkan Masyarakat yang Maju dan Harmonis,” ujar Anggota DPR RI Fraksi Nasdem ini.
Lebih lanjut dikatakannya Syamsul Luthfi, bahwa Lombok Timur yang dipercaya menjadi objek vital dengan Konsep Wisata Religi dan Wisata Halal serta sejumlah tempat wisata menarik lainnya. Namun dari sisi PAD, justru terjadi sebuah anomali.
“Kenapa Lombok Timur seperti ini. Itu yang memotivasi kami maju. Kami ingin punya pengalaman dan adanya kewenangan jika dipercaya memimpin, tentunya akan dapat memberi kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat Lombok Timur agar Lebih Maju dan Harmonis,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa penerimaan Lombok Timur saat ini dinilainya masih sangat kecil. Padahal, dari sektor pariwisata yang memiliki komponen pajak hotel dan restoran, harusnya bisa optimal dilakukan. “Masalah Lombok Timur hari ini, karena kita tidak punya database. Inilah yang menjadi akar masalah sehingga data penerima daerah itu dipermainkan,” pungkasnya. (ndi)