Mataram (Suara NTB) – Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) bagi guru dan kepala sekolah jenjang SMA sederajat akan dilaksanakan pada 11-24 September 2024. Sejumlah sekolah akan memfasilitasi guru mengikuti Sulingjar untuk meminimalisasi kendala. Apalagi pada tahun 2023 lalu, banyak guru tidak mengisi survei dan tidak menjawab lengkap.
Salah satunya, SMAN 1 Kayangan yang akan menjadwalkan pengisian Sulingjar secara bersama-sama, serta menyediakan laboratorium sekolah untuk lokasi pengisiannya. Kepala SMAN 1 Kayangan H. Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd, M.Pd., pada akhir pekan kemarin mengatakan, walau guru bisa mengisi di mana saja dan kapan saja, tetapi pihaknya tetap akan memfasilitasi para guru mengisi Sulingjar.
“Untuk memastikan guru mengisi Sulingjar, kami buatkan jadwal khusus supaya tidak ada kendala,” ujar Fatkoer. Pihaknya mematangkan persiapan, termasuk mengecek kesehatan peralatan komputer. Pihaknya memastikan koneksi interne bagus dan lancar, sehingga tidak terjadi kendala. Rencananya, pengisian Sulingjar di SMAN 1 Kayangan akan dilakukan pada Rabu, 11 September 2024.
“Tempat di laboratorium komputer untuk siswa. Guru boleh pakai laptop sendiri atau boleh di laboratorium komputer. Namun waktunya bersamaan dalam satu hari,” kata Fatkoer. Ia berharap guru dan siswa mengisi secara objektif agar bisa memotret dengan benar kondisi lingkungan belajar sekolah. Total guru yang akan mengisi Sulingjar 40 orang. “Harapannya juga semoga lancar tidak ada kendala,” pungkas Fatkoer.
SMAN 1 Mataram juga akan memfasilitasi guru mengisi Sulingjar. Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 1 Mataram, Burhanudin mengatakan, pelaksanaan Sulingjar dilakukan secara terjadwal. “Kami kumpulkan seluruh guru di laboratorium komputer. Untuk pelaksanaannya masih kita diskusikan karena jadwalnya tanggal 11 September sampai dengan 29 September. Kami harapkan hasilnya lebih baik dari yang tahun lalu,” harapnya.
Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto pada Kamis, 22 September 2024 mengatakan, pada rangkaian ANBK 2023 lalu, banyak kendala yang sering terjadi saat Sulingjar. Kendala itu, antara lain survei tidak dijawab lengkap, banyak guru yang tidak mengisi. “Hingga jawaban tidak akurat alias asal-asalan,” ungkap Purni.
Terkait persoalan tersebut, pihaknya meminta agar sekolah mengisi survei secara bersamaan. Hal itu untuk meminimalisasi kendala seperti tahun 2023 lalu. “Sekolah dapat memfasilitasi kegiatan pengisian survei pada waktu dan tempat tertentu di luar jam dinas agar pelaksanaannya mudah dikontrol, sekolah dapat mengkoordinirnya,” ujar Purni, yang juga Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB.
Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya. (ron)