Mataram (Suara NTB) – SMPN 5 Mataram mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada Senin, 9 September 2024 dan Selasa, 10 September 2024. Sebanyak 45 siswa mengikuti ANBK tahun 2024 ini, dengan lima siswa sebagai peserta cadangan. SMPN 5 Mataram menargetkan peningkatan Rapor Pendidikan sekolah sebagai acuan untuk perencanaan berbasis data.
Kepala SMPN 5 Mataram, Ida Ayu Putu Armyani pada Senin, 9 September 2024 mengatakan, pihaknya menggelar ANBK dalam tiga sesi. ANBK pada hari pertama yang dilaksanakan sampai sesi dua, berjalan dengan lancar. Sebelumnya, pihaknya mengharapkan ada peningkatan rapor pendidikan setelah rangkaian ANBK tahun ini.
“Semoga ada peningkatan hasil ANBK di Rapor Pendidikan, karena semua berawal dari rapor pendidikan. Rapor pendidikan sangat penting bagi sekolah, apalagi dengan adanya perencanaan berbasis data. Tentunya banyak fase yang harus kita lewati dalam ANBK, nanti ada juga Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar). Itu semua terhubung ke rapor pendidikan kami,” ujar Ida Ayu.
Sebelumnya, siswa SMPN 5 Mataram yang terpilih sebagai peserta ANBK telah mengikuti rangkaian simulasi dan gladi. Rata-rata siswa yang mengikuti ANBK pernah mengikuti ANBK pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Dengan begitu, pihaknya tidak terlalu kesulitan dalam mempersiapkan siswa. Infrastruktur pendukung ANBK juga sudah tersedia, sehingga pelaksanaan ANBK bisa berjalan dengan baik.
Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya.
Hasil asesmen tidak menjadi syarat lulus seperti ujian nasional sebelumnya. Asesmen nasional diperuntukkan untuk pemetaan pendidikan, pemetaan kualitas pembelajaran, dan pemetaan mutu siswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya hasil asesmen nasional akan menjadi salah satu referensi melakukan kebijakan layanan pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya. (ron)