Mataram (Suara NTB) – Rektor Universitas Mataram (Unram), Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., secara resmi mengukuhkan enam Guru Besar Tetap Unram dalam upacara yang digelar di Ruang Sidang Senat Unram pada Selasa, 10 September 2024.
Ke enam Guru Besar Tetap tersebut adalah Prof. Dr. Erwan, M.Si.; Prof. Drs. Kamaludin, M.A., Ph.D.; Prof. Dr. Sukardi, M.Pd.; Prof. Dr. Ir. H. Syamsul Hidayat Dilaga, MS.; Prof. Dr. H. Ahmad Jupri, M. Eng.; Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr.
Prof. Dr. Erwan, M.Si. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan Bidang Ilmu Peternakan Lebah dengan orasi ilmiah berjudul “Peningkatan Daya Saing Produk Unggulan Daerah Lebah Tanpa Sengat Melalui Inovasi Teknologi Perlebahan dalam Rangka Branding Madu Lombok Utara”.
Prof. Drs. Kamaludin, M.A., Ph.D. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bidang Ilmu Linguistik dengan orasi ilmiah berjudul “Bahasa dan Manusia dalam Perspektif Konstruksionisme Linguistik: dari Simbol Etnisitas ke Modal Strategis Keberlanjutan Hidup Manusia”.
Prof. Dr. Sukardi, M.Pd. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi dengan orasi ilmiah berjudul “Entrepreneurial University sebagai Upaya Mewujudkan Lulusan Berdaya Saing: Perspektif Resource-Based View (RBV) dan Dynamic Capability Theory (DC)”.
Prof. Dr. Ir. H. Syamsul Hidayat Dilaga, MS., dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan Bidang Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak dengan orasi ilmiah berjudul “Redesain Pembangunan Peternakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Tinjauan dari Aspek Pakan)”.
Prof. Dr. H. Ahmad Jupri, M. Eng. Dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Bidang Ilmu Lingkungan dengan orasi ilmiah berjudul “Pemanfaatan Pupuk Organik yang Dihasilkan dari Kandang Ayam Sistem Close House sebagai Upaya untuk Menjaga Kebersihan/Kesehatan Lingkungan dan Meningkatkan Pendapatan Petani serta Konservasi Tanah dan Air”.
Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Pertanian Bidang Ilmu Tanah dengan orasi ilmiah berjudul “Pengelolaan Biomassa Berbasis Biochar untuk Meningkatkan Kualitas Tanah dan Produktivitas Pertanian di Lahan Kering Tropis”.
Dalam sambutannya, Rektor Unram, Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D., menyampaikan bahwa Unram saat ini memiliki 99 guru besar yang keberadaannya sangat berharga bagi kemajuan dan perkembangan Unram di masa depan. “Untuk mewujudkan empat program utama Unram yaitu akreditasi menuju unggul, tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU), menuju World Class University, dan menuju PTN BH tidak lepas dari peran guru besar yang ada di Unram,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Bambang menambahkan bahwa Unram saat ini tengah berjuang untuk mengupayakan pengakuan bagi 24 guru besar yang baru diajukan. “Kami sedang berjuang untuk 24 guru besar yang kemarin diajukan, yang mudah-mudahan semuanya lolos untuk menggapai gelar guru besar seperti yang kita harapkan,” ujar Rektor Unram tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unram juga menantang para guru besar untuk terus menggali ilmu pengetahuan dan berkomitmen untuk terus mendukung riset-riset inovatif. “Silakan Prof. Erwan, kami menantang Bapak untuk dapat menghasilkan madu berkualitas, sehingga NTB bisa menghasilkan madu yang kualitasnya bisa seperti madu yang ada di New Zealand,” ungkapnya.
Menanggapi orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Sukardi, Prof. Bambang setuju bahwa “Entrepreneur University adalah level tertinggi di atas Research University dan Teaching University.” Ia juga berharap bahwa para guru besar dapat membawa Unram ke arah yang lebih maju dengan fokus pada pengembangan riset yang berdampak.
Selain itu, Prof. Bambang juga memuji keberhasilan penelitian Prof. Dilaga tentang penggunaan lamtoro tarramba sebagai pakan yang kaya protein di Pulau Sumbawa. “Keberhasilan penggunaan lamtoro tarramba sebagai pakan tidak hanya meningkatkan kualitas daging yang setara dengan daging impor, tetapi juga mengurangi erosi akibat penanaman jagung, bahkan Prof. Dahlannudin telah berhasil menghasilkan lamtoro Beef yang kualitas dagingnya setara dengan daging impor,” jelasnya.
Prof. Bambang turut menggarisbawahi pentingnya pendekatan kolaboratif pentahelix. Sinergi antara universitas, pemerintah pusat maupun daerah, dunia usaha dan industri, serta masyarakat untuk kemajuan daerah dan bangsa.
“Saya mengucapkan selamat kepada enam guru besar tetap yang dikukuhkan dan seluruh keluarga yang hadir di tempat ini. Semua ilmu yang didapatkan selama ini insya Allah berkah, dan mari kita gunakan ilmu ini untuk kemajuan Unram, kemajuan bangsa Indonesia, dan untuk kemaslahatan umat manusia,” tutup Rektor Unram.
Pengukuhan enam guru besar ini tidak hanya menjadi pencapaian bagi Unram, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat kapabilitas riset dan inovasi di tingkat nasional dan internasional. Dengan semakin banyaknya guru besar yang berkualitas, Unram optimis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan. (ron/*)