spot_img
Minggu, Oktober 6, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK TIMUREvaluasi Kinerja Triwulan IV, Angka Kemiskinan di Lotim Berhasil Ditekan

Evaluasi Kinerja Triwulan IV, Angka Kemiskinan di Lotim Berhasil Ditekan

Selong (Suara NTB) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mengevaluasi kinerja Kepala Daerah. Evaluasi dilakukan menyeluruh, tidak terkecuali Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur (Lotim). Di hadapan jajaran Kemendagri, Pj Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik memaparkan beberapa capaian termasuk keberhasilannya menekan angka kemiskinan.

Pj Bupati Lotim H. M. Juaini Taofik menyampaikan dalam triwulan IV masa jabatannya, terus berupaya melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kinerja.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Lotim Pemerintah Kabupaten Lotim berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 14,51 persen  dari posisi 15,63 persen pada 2023 lalu, atau turun 1,12 persen. Hal itu tidak terlepas dari berbagai langkah seperti pelayanan air bersih melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan yang melayani 1.660 sambungan rumah (SR) di tiga desa di Kecamatan Jerowaru.

Kemiskinan ini juga menurun karena berkat bantuan iuran jaminan sosial ketenagakerjaan kepada pekerja rentan yaitu 17.195 orang petani tembakau dengan dana mencapai lebih dari Rp 1,9 miliar.

Tidak itu saja, Pemkab Lotim pada triwulan IV berhasil menjaga stabilitas harga pangan dengan upaya pengendalian inflasi daerah. Pemda berhasil mengendalikan sejumlah komoditas penyumbang inflasi yaitu cabai rawit yang pada pekan ketiga bulan Juli mengalami kenaikan harga hingga Rp 60.000 berangsur turun hingga menyentuh Rp 26.200 pada pekan pertama September.

Selain itu komoditas bawang putih relatif stabil di kisaran Rp 32.000 di pekan pertama Juli dan bertahan di Rp 18.000 sejak pekan ke-dua Agustus hingga awal September. Sedangkan Ayam broiler hanya mengalami fluktuasi di sekitar Rp 34.600 hingga Rp 33.500 sepanjang Juli hingga September.

Pj Bupati berkeyakinan, hal tersebut berdampak terhadap indeks perkembangan harga (IPH) Lotim yang tidak pernah melampaui 1.36 dan pada pekan kedua September turun hingga -4.61.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya yang dilakukan seperti pantauan harga dan stok bahan pokok di pasar dan distributor, gerakan tanam cepat panen di pekarangan, operasi pasar dan pasar murah, termasuk sidak pupuk subsidi di tingkat agen hingga pengecer, juga kerja sama antar daerah yang dijalin dengan Kabupaten Jember, beberapa waktu lalu.

Kinerja penurunan stunting yang juga tetap menjadi fokus pemerintah terus menunjukkan perbaikan. Tidak hanya dari keberhasilan salah satu desa, yaitu Desa Setanggor Selatan sebagai salah satu desa dengan kinerja baik dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024 tingkat nasional.

Secara statistik  berdasarkan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) dari angka 16,18 persen, stunting di Lotim mengalami penurunan hingga 15,67 persen.  Data bulan September dengan input 98,11 persen atau 120.528 anak dari jumlah sasaran yang mencapai 122.844 balita.

Berdasarkan e-PPGBM pula, dari 18.881 balita stunting 96,3% telah diintervensi dengan jumlah balita sembuh sampai September mencapai 4.111 balita.

Kinerja dalam upaya optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga terus dilakukan, di antaranya dengan mendorong elektronifikasi pajak daerah. Sampai dengan 31 Agustus, tercatat 78% pembayaran pajak daerah sudah melalui kanal digital, 11 persen semi digital, dan 11 persen sisanya dilakukan secara tunai.

Sementara itu, 15 narasumber evaluasi kinerja triwulan IV  dari Kemendagri RI menilai, capaian yang dipaparkan Pj.Bupati Lotim mulai evaluasi I hingga  ke IV terus mengalami peningkatan. Beberapa program  yang belum tuntas, seperti peningkatan pendapatan asli daerah, kemudian bisa diupayakan dalam tahap selanjutnya.

Pj. Bupati Lotim H. M. Juaini Taofik, usai evaluasi kinerja menjelaskan, capaian yang dipaparkan di hadapan evaluator Kemendagri RI tersebut, mulai dari evaluasi triwulan I hingga IV  tidak lepas dari adanya kerjasama, sinergi dan kolaborasi yang kuat selama ini khususnya organisasi perangkat daerah (OPD) dan komponen lainnya. (rus)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO