Mataram (Suara NTB) – Provinsi NTB akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII bersama dengan Provinsi NTT pada tahun 2028 mendatang, sehingga diberi nama PON Nusa Tenggara.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, H Mori Hanafi mengatakan, persiapan sebagai tuan rumah telah dilakukan sejak lama lama.
“Kami (NTB) sama NTT ini benar-benar menyatu, enggak terpisahkan. Insya Allah, PON kami nanti namanya PON Nusa Tenggara. Jadi, enggak ada NTT-nya, enggak ada NTB-nya,” kata Mori dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Media Center PON XXI Aceh Sumut di Medan, Selasa, 17 September 2024.
Penamaan itu, kata dia menunjukkan nilai-nilai luhur olahraga, yakni nilai persahabatan dan pemersatu bangsa.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai tuan rumah PON XXII, NTB dan NTT telah menentukan sejumlah hal, seperti cabang olahraga yang dipertandingkan, bahkan lokasi pembukaan dan penutupan PON. Meskipun begitu, ia belum menjelaskan lokasi yang dimaksud.
“Kami jauh lebih progresif dalam mempersiapkan, misalnya penentuan cabang olahraga bisa diselesaikan dalam tiga jam bersama KONI Pusat”, kata Mori.
Beberapa hal krusial seperti kesiapan venue dan lainnya telah masuk dalam perencanaan. Mori menjelaskan bahwa belajar dari pelaksanaan PON kali ini, NTB tidak hanya merevitalisasi atau renovasi gedung yang ada, namun memikirkan pemanfaatan jangka panjang jika harus membangun fasilitas baru.
“Insya Allah kami akan lebih siap. Kami tentunya sudah memotret beberapa hal krusial, khususnya masalah venue,” ujar Mori.
Meskipun begitu, Mori tetap memberikan apresiasi yang tinggi untuk penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut karena pada dasarnya penyelenggaraan PON memang merupakan hal yang sulit.
Dalam proses persiapan ini, kegiatan identifikasi dan evaluasi kebutuhan terus dilakukan untuk pengayaan perencanaan yang dimulai sejak satu bulan pasca PON Aceh-Sumut.
Terkait penganggaran, KONI NTB terus melakukan koordinasi dalam penggunaan anggaran belanja daerah provinsi maupun kabupaten/ kota dalam kekurangan dan keterbatasan yang ada. Hal ini sebagai bentuk partisipasi karena venue yang menyebar di tiap kabupaten/ kota.
“Namun Insya Allah persiapannya akan jauh lebih baik dari PON Aceh Sumut”, tutupnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Yosef Adrianus yang juga Ketua KONI NTT mengatakan, belajar dari penyelenggaraan PON Aceh-Sumut terutama beberapa peristiwa terkait pertandingan, NTT akan menyiapkan sumberdaya manusia dan memastikan profesionalisme.
“Karena olahraga bukan soal kalah menang dan mengejar medali namun persaudaraan, persahabatan dan persatuan”, sebutnya.(ris/r)