spot_img
Sabtu, Oktober 5, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIMenghambat Promosi Pariwisata

Menghambat Promosi Pariwisata

TINGGINYA tarif kamar hotel memperjelas perhelatan MotoGP Mandalika 2024 dianggap menjadi penghambat untuk mempromosikan pariwisata NTB.

Sebagaimana dikemukakan Ketua Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB, Sahlan M. Saleh, di satu sisi, BPPD harus melakukan promosi pariwisata, terlebih pada momentum MotoGP 2024. Di sisi lain, ada pihak-pihak yang ingin meraup keuntungan besar yang dapat menghambat promosi pariwisata NTB.

“Ini dilematis, karena kami ingin perjuangkan pariwisata di NTB ini naik, sementara ada problem-problem seperti ini yang harus kita selesaikan,” ujarnya belum lama ini.

Karena itu, BPPD menurut Sahlan sangat setuju pemerintah daerah menerapkan pajak progresif kepada hotel-hotel yang menaikkan tarif melebihi ketentuan normal.

“Badan Promosi sangat setuju pajak progresif diterapkan agar bisa menstabilkan harga kamar hotel, karena bagaimana pun juga konsumen ingin berwisata dengan biaya terjangkau,” lanjutnya.

Ia mengungkapkan Badan Promosi Pariwisata pernah meminta pelaku perhotelan untuk menjual kamar dengan harga stabil sesuai dengan Pergub di momen MotoGP ini. Respons dari pihak hotel mengatakan sebagian besar hotel sudah full, jadi tidak bisa diturunkan.  “Mau turunkan bagaimana, kami sudah full,” ungkapnya, menurukan jawaban salah satu hotel.

Meski demikian, pihaknya akan tetap gencar melakukan promosi pariwisata NTB, khususnya promosi MotoGP dengan meyakinkan kepada calon wisatawan bahwa NTB menjual harga kamar hotel secara wajar.

“Kami tidak ingin menyalahkan siapapun, kita lakukan upaya bagaimana agar promosi bahwa ini adalah harga yang wajar. Tugas kita tetap melakukan promosi dengan harga yang ada, baik itu tiket pesawat, hotel, akomodasi,” demikian Sahlan. (bul)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO