spot_img
Rabu, Oktober 9, 2024
spot_img
BerandaNTBPelopor PCC, Kemenkes Pilih NTB sebagai Daerah Peluncuran SPGDT

Pelopor PCC, Kemenkes Pilih NTB sebagai Daerah Peluncuran SPGDT

Mataram (Suara NTB) – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI jadikan Provinsi NTB sebagai daerah peluncuran Sistem dan Pedoman Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu melalui National Command Center (NCC), Province Command Center (PCC), Public Safety Center (PSC) 119.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Dr. Sumarjaya, SKM., MM., MFP., C.F.A., mengatakan dijadikannya NTB sebagai daerah peluncuran sekaligus pelatihan karena NTB merupakan daerah pelopor adanya PCC ini.

“Kenapa kita menjadikan NTB sebagai pilot project, karena NTB yang pertama sekali punya Province Command Center. Kalau yang lain belum ada, jadi nanti kita integrasikan PPC, NCC, dan PSC,” ujarnya, Selasa, 1 Oktober 2024.

Ia mengatakan, pihaknya akan mencoba menghubungkan peluncuran sistem dan pedoman gawat darurat terpadu ini dengan aplikasi serupa yang dimiliki NTB. Tujuannya agar setiap daerah bisa melihat data sistem gawat darurat tersebut. “Jadi datanya bisa keluar tuh secara nasional, secara provinsi, bahkan setiap center bisa lihat,“ lanjutnya.

Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi oleh perangkat AI, penggunaan AI ini bertujuan agar mengurangi resiko kematian karena keadaan gawat darurat.

Mengingat banyaknya perhelatan-perhelatan internasional yang diselenggarakan di NTB, termasuk MotoGP, dan empat tahun lagi akan diselenggarakan PON, sehingga adanya sistem dan pedoman penanggulangan gawat darurat terpadu sangat dibutuhkan di daerah ini.

“Kita harus perkuat sistem ambulansnya, petugasnya, dan juga kapasitasnya. Bahkan PCC dan juga PSC. Bukan hanya di NTB, tapi seluruh kabupaten/kota,” katanya.

Menurutnya, sistem penanggulan gawat darurat terpadu NTB merupakan yang terbaik dibandingkan daerah lain. Oleh karenanya NTB dijadikan sebagai launching sistem dan pedoman ini.

Dalam pedoman tersebut, dijelaskan fungsi, penggunaan, dan standar setiap Alat Kesehatan (Alkes). Selain itu, Kemenkes RI akan melatih Tenaga Kesehatan (Nakes) selama tiga hari yang akan dilaksanakan di Mataram.

Sekretaris Daerah NTB, Drs. Lalu Gita Ariadi, M.Si., mengatakan sebagai daerah yang berada di lokasi ring of fire atau potensi bencana tinggi, tim medis NTB harus paham bagaimana menangani pasien ketika terjadi keadaan gawat darurat.

Selain itu, karena NTB digadang-gadang sebagai daerah pariwisata bertaraf Internasional, perlu adanya sistem gawat darurat terpadu, yang mana Nakes, dan Alkes sudah sesuai standar pedoman penanganan keadaan gawat darurat.

“Sport tourism punya potensi trauma yang tinggi. Sekarang ada MotoGP, naif kita sebagai daerah pariwisata internasional tapi tidak punya sistem kegawat daruratan terpadu,” jelasnya.

Mantan Pj Gubernur NTB ini melanjutkan untuk menciptakan penanganan keadaan gawat darurat sesuai standar, beberapa tenaga medis diberikan pelatihan internasional ke negara Italia dan beberapa negara lainnya.

Sementara itu, untuk masyarakat sendiri, perlu adanya penguatan PSC agar ketika terjadi keadaan gawat darurat bisa mengetahui langkah mana yang harus dilakukan untuk mengatasi keadaan ini. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO