spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMTingkatkan Pelayanan, Dikes Mataram Luncurkan ILP

Tingkatkan Pelayanan, Dikes Mataram Luncurkan ILP

Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan Kota Mataram meluncurkan Integrasi Pelayanan Primer (ILP) untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Peluncuran ILP ini dilaksanakan di Puskesmas Cakranegara, Selasa, 15 Oktober 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, MARS., MH., CMC., FISQua., mengatakan peluncuran ini dilakukan sesuai dengan aturan Kemenkes terkait dengan transformasi pelayanan primer. Yang mana tujuannya adalah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat sehingga manfaat pelayanan ini bisa dirasakan oleh seluruh kalangan.

“Untuk mendekatkan kepada masyarakat pelayanan kita. Difokuskan untuk pelayanan promotive dan preventif tentunya sesuai dengan tupoksi kita di Dinas Kesehatan dan teman-teman puskesmas,” ujarnya dalam sambutannya.

Dengan diberlakukannya ILP ini, dikatakan puskesmas bisa lebih maksimal dalam memberikan pelayanan khususnya dalam rangka melakukan pencegahan, deteksi dini penyakit, dan promosi kesehatan. “Promosi kesehatan membawa infrastruktur, termasuknya melengkapi sarana prasarana dan SDM serta memperkuat manajemen,” katanya.

Emirald menyatakan perbedaan utama antara pelayanan sebelumnya dengan ILP ini adalah terletak pada bagaimana sasaran pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Yang mana mulanya tergantung pada passion center atau fokus nakes di bidang kesehatan, sekarang berganti menjadi people center atau kelompok sasaran.

Menurutnya, perubahan fokus pelayanan ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan fokus pelayanan passion center, karena untuk mendapatkan kesehatan, tidak hanya dilakukan oleh satu orang atau nakes saja, tapi seluruh komponen masyarakat.

“Telah disepakati oleh para ahli bahwa memang saat ini kita harus memfokuskan pada people center. Jadi, tidak hanya satu orang, tetapi juga masyarakat, karena yang menyehatkan bukan hanya diri sendiri, tapi seluruh komponen termasuk orang-orang sekitar,” jelasnya.

ILP ini dibagi menjadi lima klaster, termasuk klaster managemen, klaster ibu hamil, anak dan remaja, klaster dewasa dan lanjut usia, klaster surveilans dan pencegahan penyakit, dan lintas klaster yang terdiri dari UGD, rawat inap, laboratorium.

“Klaster ini ada lima, jadi tidak lagi berbasis program, tetapi melalui klaster ini program-program disatukan dalam bentuk kelompok yang akan diintervensi oleh semua program sehingga seluruh layanan di Puskesmas akan terintegrasi dan komprehensif,” sambungnya.

Demikian pula disampaikan oleh Pjs Wali Kota Mataram, Drs. Tri Budi Prayitno, M.Si., mengatakan bahwa pelayanan yang unggul harus menjadi atensi seluruh pihak, khususnya pemerintah. Dengan unggulnya pelayanan kepada masyarakat, dapat membantu masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Menurutnya, dengan 8.577 pegawai di Kota Mataram, sangat mampu memberikan pelayanan kepada sebanyak 459.683 penduduk di kota ini.

“Kalau saya bandingkan dengan penduduk dan pegawai di Kota Mataram. Maka sesungguhnya setiap pegawai di Mataram mengelola hanya 115 orang saja, sebuah rasio yang tidak berat untuk mengelola dan memberikan pelayanan,” ujarnya dalam sambutannya.

Pun, menurutnya, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di Kota Mataram sudah cukup baik, khususnya dalam menekan angka stunting. Yang mana dalam kurun waktu dua tahun terakhir, angka stunting di NTB turun drastis dan Kota Mataram sebagai salah satu daerah yang berhasil menekan angka stunting di NTB.

“NTB sendiri angka stuntingnya termasuk tinggi, dan dalam dua tahun penanganannya sangat bagus, dan itu di backup oleh kota Mataram,” katanya.

Selain stunting, banyak laporan terkait penyakit di Kota Mataram. Menurut Tri, laporan kesakitan masyarakat Mataram ini akan dapat teratasu apabila ditangani oleh petugas yang mendedikasikan diri untuk masyarakat. Sehingga, ia berharap, seluruh pegawai, khususnya pegawai kesehatan di Kota ini dapat memberikan pelayanan terbaik dan membantu masyarakat terbebas dari berbagai penyakit.

“Masih banyak juga catatan tentang kesakitan kita di kota Mataram, dan itu hanya bisa ditangani oleh sosok tenaga kesehatan atau pra medis yang mau berjuang untuk bagaimana memberikan pengabdian terbaik,” pungkasnya. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO